webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 349 - Tidak Menyerah

Setelah mengumumkan namanya secara megah, Ramon mulai berjalan menuju William. Bahkan ketika musuh mendekati William tetap stabil dan tidak bergerak sedikit pun. Ketika Ramon cukup dekat dengan William yang mengulurkan tangannya dia akan bisa menyentuh raja, dia berbicara.

"Mari kita mulai dengan cara yang lebih tepat, ya. Aku Ramon keturunan Jenderal Namira berdiri di depan Anda siap untuk berperang. Sekarang raja manusia sebutkan nama Anda."

Meskipun William tidak bisa mengimbangi perubahan kepribadian yang dialami Ramon, dia tetap merespons dengan baik.

"Aku, Raja William Romessa, berdiri di depanmu, siap bertempur." Dia tidak tahu apakah itu kata-kata yang tepat sebagai jawaban, tetapi William melihat Ramon tersenyum sedikit. Setelah keduanya memberikan nama mereka, pertempuran dimulai lagi.