webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 169 - Penampakan Misterius

"Aku tidak mengkhianati kamu, teman. Aku hanya ingin menyelamatkan gadis ini. Aku pikir ini benar sementara kalian berpikir apa yang kamu lakukan adalah benar. Kita semua melakukan apa yang kita anggap benar. Aku tidak berencana untuk memarahi Anda atau apapun yang saya tidak suka dengan gagasan mengorbankan seorang gadis yang tidak bersalah untuk menyelamatkan pantat saya. "Bocah itu menunjukkan senyum ganas ke arah tentara.

"Kamu akan mengorbankan dunia, hanya untuk satu gadis? Aku tidak percaya aku menyebut seseorang sepertimu seorang pahlawan."

"Hei, aku tidak berencana mengorbankan dunia, aku akan menyelamatkan dunia dan gadis ini! Bagaimana aku bisa mengklaim bisa menyelamatkan dunia jika aku bahkan tidak bisa menyelamatkan seorang gadis yang sangat kecil! Juga pahlawan? adalah orang-orang yang memberi saya gelar itu, saya tidak pernah memintanya, saya hanya ingin saya ingin melakukannya! "