webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 127 - Konflik Dengan Ayu

Dibombardir dengan pertanyaan seperti kembang api yang menyala berentetan, pikiran Ayu menjadi lamban. Pipinya yang memucat, lalu dengan cepat menjadi merah karena marah. Dengan sikap arogannya, dia tidak pernah dilakukan seperti itu di depan umum sebelumnya. Saat dia menghembuskan untuk menenangkan amarahnya, dia berkata dengan dingin, "Aku tidak peduli dengan apa yang Kamu bicarakan, aku hanya tahu bahwa Kamu telah melukai Pria itu. Jadi sekarang, aku menantang Kamu! Jika Kamu memiliki keterampilan, maka terimalah tantangan aku!"

"Ayu, tarik tantangan kamu, ini bukan tempatmu! Tingkat Kultivasi yang kamu miliki jauh diatas miliknya, Kamu tidak bisa menantang orang yang lebih lemah dari Kamu!" Wakil ketua mengoceh dari samping.

Ayu tidak mendengarnya dan menolak untuk mundur. Dia menggigit bibirnya dengan marah sambil melotot pada Arman, "Jangan bilang kamu tidak berani menerima tantangan dariku."

Wanita bodoh ini.