webnovel

Sebuah Penyesalan?

"Laki-laki itu namanya Temon. Dia baru aja mukulin kakak kelasnya sendiri di lapangan, dan gadis di depannya bernama Arinka. Gadis pemberani yang misahin mereka berantem."

"Gadis ini... pacar kamu?"

Edward mendengkus pelan. "Pa, topik pembicaraan kita bukan itu, sekarang."

"Oh, oke. Lalu, apa?"

"Di SMA Garuda udah sering terjadi bullying, Pa. Apa Papa tahu itu?"

"Hariono nggak pernah bilang soal itu sama Papa. Jadi, Papa nggak tahu."

Lalu Edward memutar satu vidio lainnya. Kali ini di mana Temon tengah mencengkeram rahang Arinka dan berusaha untuk menamparnya.

"Papa lihat. Apa pantas, ada kekerasan seperti ini di sekolah?"

Mr. King sangat terkejut. Ia menegakkan tubuh dan melihat vidio tersebut dengan lebih seksama.

"Ini... ini di sekolah kita?"

Edward mengangguk. "Papa bisa lihat label yang ada di lengan kiri cowok itu."

Mr. King terlihat sangat marah. Selama ini ia tidak pernah mendapat ada laporan seperti ini dari Hariono.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com