webnovel

Pernyataan Palsu

Hari Kedua.

"Sekarang kita ke tempat kedua, ya. Tempatnya itu Rumah Produksi Susu. Di mana semua makanan di sana diolah dari susu. Nanti kalian bisa melihat seperti apa proses produksi secara langsung. Mengerti?"

"Ngerti, Bu."

"Ya sudah, semuanya masuk ke mobil masing-masing."

Seluruh siswa memasuki mobil seperti kemarin. Mereka kembali ke kursi masing-masing dan bersiap untuk pergi ke tempat selanjutnya.

"Sena!"

Arsena berbalik. Jantungnya langsung berdegup kencang, saat Arkala menghampiri.

"Kenapa, Kal?"

"Buat lo."

Kepala Arsena menunduk, menatap sebuah paper bag yang Arkala julurkan.

"Apa ini?" tanyanya.

"Buka aja. Gue masuk duluan." Pemuda tampan dan pemberani itu melewati Arsena yang masih berdiri di depan pintu, agar tidak ada yang curiga.

"Apa, ya? Tumben banget dia ngasih beginian." Tidak ingin memikirkan terlalu banyak, Arsena menyusul teman-temannya yang sudah berada di tempat masing-masing.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com