webnovel

Kekecewaan2

"Sena, makasih ya udah belain aku. Maaf, karena masalah ini kamu harus kebawa-bawa."

Arsena hanya tersenyum canggung. Dia masih merasa bersalah pada Arkala dan mencemaskan lelaki itu, yang masih berada di dalam ruangan Bu Anna.

"Iya, Rang. Tapi, kamu nggak marah lagi sama aku, kan? Karena aku sama Arkala nggak ada hubungan apa-apa."

Rangga meraih kedua tangan Arsena dan menggenggamnya dengan lembut. Dia menatap bola mata Arsena yang tidak memancarkan cahaya sama sekali. Tidak apa, Rangga tahu jelas jika Arsena tengah mencemaskan Arkala.

"Nggak kok, Sayang. Aku udah nggak marah. Maafin aku ya, karena aku udah nuduh kamu."

"Sena!"

Belum sempat Arsena membalas ucapan Rangga, Gavin, Aileen dan yang lainnya datang dengan raut wajah cemas dan deru napas tidak teratur.

"Kalian?"

"Sen, aku balik ke kelas dulu, ya." Rangga berbalik dan melewati Gavin begitu saja. Tanpa permisi atau sedikit senyum sebagai tanda sopan santun.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com