webnovel

Ardy & Erza

[!]Warn : Gaya penulisan Non-Baku Kisah klise tentang seorang anak remaja bernama Ardy yang diam-diam suka Erza sang sahabat dari SD, berparas lembut dan manis dengan sifat yang rapuh membuat Ardy ingin melindungi dan mencintainya. Sulit bagi Ardy untuk mewujudkannya terlebih karena hubungan sesama jenis itu dilarang, perasaannya bersembunyi dibalik kebadungan masa remajanya. Selain Ardy dan Erza, ada pula selingan kisah dari teman-teman mereka dengan berbagai masalah dan konflik masa remaja, bagaimana mereka bisa menghadapinya? dan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kisah Ardy & Erza ini? bisakah Ardy mengungkapkan perasaannya pada Erza atau akan tetap ia kubur selamanya dan terlupakan? Tapi... mampukah Ardy melupakan perasaannya itu? [!]Bab baru setiap hari kamis.

wholoveya · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
208 Chs

Pertolongan pertama yang kelebihan

Gara-gara Ardy nih main-main sama sendalnya Erza, Erza jadi nginjek beling dan Ardy yang panik melebihi Erza sendiri, dan sewaktu sampai Rumahpun masih digendong kayak pengantin baru. Ardy nendang pintu Rumahnya sampai ngejeblak kemudian dudukin Erza di sofa ruang tamu, si kaki yang kena beling dinaikin ke atas meja dan Ardy lari ke belakang.

Erza silangin kakinya yang nginjek beling, lihat lukanya itu yang ngeluarin darah lumayan banyak karena nginjek serpihan kaca. "Banyak banget darahnya," Gumam Erza.

Ardy balik lagi bawa baskom isi air hangat sama handuk ditambah diketiaknya ada kotak P3K, jalan cepet ke tempat Erza lalu naruh di atas meja. " Za jangan dipencet-pencet!" Ardy buru-buru ngambil kaki Erza buat dilurusin di atas meja.

Meras handuk di dalam baskom lalu bersihin luka Erza yang sebenernya nggak seberapa, mana airnya pake de*ol banyak banget ngikutin diiklannya lagi. Sesudah dibersihin Ardy ngambil plester terus kaki Erza dibalut pakai kasa setelah ditempel plester, udah kayak patah tulang karena Ardy ngebalutnya sampe ke betis.

Ardy menghela nafas lega setelah beres sama kaki Erza, ngelongsor* di samping Erza dengan wajah yang bener-bener lega sembari pejamin mata. Erza cuma kerjap-kerjap lihatin kakinya, nggak perlu segitunya padahal.

"Eh... Dy?" Panggil Erza.

"Hm?" Sahut Ardy.

"Kamu lebay banget kayak mama aku," Komentar Erza sama hasil perawatan Ardy. "Akunya aja gak apa-apa kok, orang nginjek beling doang bukan ketabrak," lanjutnya.

"Diem deh, kalau lo infeksi gimana? Lo kan lembut banget kayak bayi, mudah terkontaminasi," Kata Ardy lebay.

Erza ketawa, si Ardy bisa aja.

Kruukk...

Ardy buru-buru bangun begitu denger suara yang perlu banget dinotis. "Makan kuy?" Tawar Ardy. "Cacing pita gue udah demo," lanjutnya ngasih tahu alasan perutnya barusan bersuara

*ngelongsor itu duduk dengan posisi bersandar nyaris berbaring

wholoveyacreators' thoughts