webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 9: Sleepless Morning

Oleh: Manggala Kaukseya

Argh… kepalaku…

Sial, aku tak menyangka Ate Magnasia akan sekuat itu…

". . ."

Dingin…

Sesuatu yang dingin membawaku pergi…

"Buka gerbangnya! Cepat!"

Berisik sekali…

Ah benar… aku sedang di tengah pertempuran…

"Carikan Sarma! Cepat!"

Aku mendengar suara pria…

Tak terlalu jelas, tapi aku mampu melihat siluetnya…

Hijau… biru…

Bang Asger?"

"Kakak aman kan?"

"Aman, tapi kepalanya terbentur keras. Tulang-tulangnya juga…"

"Biar aku yang menangani kakak."

"Silahkan."

Lemas… badanku… tak mau digerakkan

Mataku buram sekali…

Langitnya… sian? Jingga?

Devan…

***

Aku terbangun dengan langit biru menyambut pagiku. Kepalaku rasanya hangat, aku pasti sedang bersandar pada sesuatu. Tubuhku? Ah, apa aku sedang terbaring di atas tembok?

"Kak! Udah bangun?"

Lavani muncul dari arah atas penglihatanku. Ia tersenyum penuh kelegaan bersama wajah cantiknya yang mungkin terapik di antara anggota-anggota Guild.

"Ni? Jam berapa sekarang?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com