webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 6: Hot Fruits

"Wah…. Masih lengkap ya."

Mereka berjalan lebih jauh lagi ke udara, untuk mengecek sumber daya kedua dari tiga sumber daya yang terdapat di wilayah utama ini.

"Aku tak melihat petani yang dieksekusi, ke mana pasuka Scorpius menggiring mereka?"

Gumara melihat-lihat sekitar, akan tetapi tempat ini masih saja bersih tanpa sedikit pun bercak darah yang melayang-layang.

"Aku yakin pari Boi akan menemukan mereka saat membenahi kubah besar."

"Ya, mungkin kamu benar."

Calista mendekatkan dirinya untuk mengecek tanaman di hadapannya. Kumpulan batang tipis yang panjang ke atas dengan dedaunan hijau yang menyirip panjang.

Pada ketiak daun-daun itu tumbuh buah-buah berbentuk bola dengan warna merah yang cerah pekak, siapapun yang melihat mereka bisa langsung tahu rasa dari buah-buah itu.

"Lihat Yang Mulia, betapa segarnya mereka~"

Buah-buah ini bernamakan buah pedas, kurasa itu cukup menjelaskan tentang sifat dari buah ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com