webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 40: Storm The Front

Oleh: Polar Muttaqin

"Lalita? Udah ketemu tumbuk ladanya?" Manggala terkejut adiknya tiba-tiba menyorakinya.

"Udah kak beberapa, masih banyak lagi yang kesebar kayaknya." Suara gadis itu agak mengetuk, menandakan ia sedang berlari saat ini. Oh maaf, itu suara dari benakku, Manggala tak bisa mendengar perubahan suara gadis itu karena sistem komunikasi mereka mirip telepati.

"Ah oke, kamu tadi lihat tangga buat naik ke atas temboknya gak?"

"Ada, gak jauh kok dari gerbang yang baru saja hancur, langsung belok kiri aja kak."

"Dimengerti, akan ku hubungi lagi nanti."

"Oke~"

Manggala dan Asger lalu keluar dari kapal selam itu untuk melanjutkan misi mereka. Mereka juga membawa si Mayat Hidup karena takut ia akan tetap di sana jika tidak dibawa kembali ke medan perang.

"Mang! Udah gila kamu ya!?" Ghanimah langsung menyambut mereka saat sampai di depan gerbang. Wajahnya terlihat habis mengalami syok berat, dia benar-benar panik karena berada cukup dekat dengan ledakan gerbang itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com