webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 32: Blood Garden

Oleh: Polar Muttaqin

Sebuah kubah jingga bertahap melebar keluar, menandakan wilayah dari Tarian Kupu-kupu Api. Atmosfir did alam menjadi kian merah, seakan langit tiba-tiba ditimpa gerhana darah.

Lalita serentak menggapai kedua pistolnya yang sebelumnya berputar kencang di sebelahnya, dan sepasang senjata itu kini kian panas, asap putih mengebul kian pekatnya dari mereka.

Mata jingga gadis itu menggemakan cahaya, begitu terang, dipenuhi api yang bergejolak hebat. Sementara seisi daerah disekitarnya diubah menjadi siluet. Langit biru, dedaunan jingga, batang-batang coklat pepohonan, kini semuanya bagai sebuah lukisan yang hanya dilukis oleh 2 warna.

Hitam dan merah darah.

Lalita menarik kedua senjatanya, langkah demi langkah membuat gerakan tarian dengan pistol yang arah pada tiap-tiap musuhnya, tapi tak satupun peluru tertembak. Gadis itu hanya dengan anggunnya berdansa di tengah dunia monokromatik ini, menyisakan bayangan api tiap kali ia berpindah gerakan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com