webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 27: A Place to Sleep

"Oiya Yang Mulia, teh Alea sempat bilang sesuatu mengenai membersihkan badan kita saat mencapai penginapan?"

Ucap Constancia, selagi dirinya sibuk melihat-lihat tiap detail furnitur dan dinding di sini.

"Ah benar, kalau tak salah namanya… mandi? Katanya ketika terlalu lama di Daratan tubuh kita akan membau atau semacamnya."

Gumara mengendus-endus tubuh dan pakaiannya, walau tak berbau aneh, tapi jelas berbeda dengan biasanya. Meski begitu, siapapun yang berada di dekat mereka saat ini, bisa mencium bau lautan yang begitu pekat memancar dari keduanya.

"Shanala, bagaimana denganmu?"

Gadis kucing itu sudah hampir terlelap, bukan karena rasa kantuk, namun nyamannya kehangatan kristal api.

"Aku nya…? Nih coba aja!"

Shanala menawarkan baca kedua mengendus langsung bau tubuhnya. Para Sarma adalah kaum yang sangat terbuka apabila ada yang ingin mendekati mereka secara seksual.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com