webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 25: Finding Shelter pt. 2

"Bercanda? Shanala, yang sedang kita lihat ini apa?"

Gadis kucing itu cukup syok mendengarnya, ia bergeming sejenak dan menatap ke arah dua temannya itu dengan mata tajamnya.

Akan tetapi baik Gumara maupun Costancia, keduanya benar-benar memasangkan wajah bingung mereka yang kian tersesat mencari-cari jawaban dari pertanyaan mereka.

Pada saat itu Shanala pun memutuskan untuk tak lagi memperdebatkan apa yang temannya itu tahu atau tidak, dan lekas menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka sesuai pengentahuannya yang tak terlalu luas.

"Ini nya… elemental."

"Elemental?"

Gumara harus berpikir dua kali dulu mendengar jawaban si gadis, apakah ia tak salah bicara, mungkin maksudnya elemen, atau…

"Enya, boneka elemen yang bisa bergerak sendiri."

Shanala pung menggenggam tangannya kian erat, dan memunculkan cahaya merah muda yang bersinar kian benderang, mewarnai seisi tempat di depan Gerbang Desa Utama.

[Sihir Alam]

[Elemental]

"Tectona Pardus."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com