webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 23: Facing Hunger

Gumara dan Costancia bukanlah Genka yang bisa berlari hingga 100 km/jam di Daratan, bahkan lebih. Mereka berjalan layaknya manusia biasa, semenjak stamina mereka pasti akan habis dengan cepat jika dibawa berlari.

Hal yang sama tak bisa dikatakan untuk Shanala, ia adalah Mojang Maung yang bisa terus berlari berjam-jam lamanya, dan tetap mendapatkan energi dari mentari selama tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik.

Namun karena pemeran utama dalam perjalanan ini adalah kedua Pelukis, ia terpaksa harus mengikuti langkah lambat mereka yang hanya berkisar 5 km/jam.

*

Setelah 10 jam berjalan tanpa henti, akhirnya sampai pulalah mereka ke titik pertama mereka, Pos Setren. Tempat ini dipenuhi berbagai perkebunan, hewan ternak, serta manusia yang sibuk bekerja.

"Huft… Huft…"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com