webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 22: Clearing Nolina

Oleh: Manggala Kaukseya

"Agung lah kau Ibunda… oasisnya bersih kali!"

Para Kaoma berkumpul di sekeliling oasis, tertarik dengan warna biru toksik yang sebelumnya dipancarkan oleh sihir Seija.

Kini mereka tercenggang, takjub, penuh rasa syukur ketika melihat oasis Nolina sudah kembali bersih layaknya sedia kala.

"Terberkahilah diri kalian tuan… nyonya… terima kasih banyak!"

Tanaman-tanaman Kaos ini terlihat begitu bahagia, lebih bahagia ketimbang saat tadi kami berhasil mengusir para Suanggi. Beberapa dari mereka bahkan terbasahi air mata.

Dilihat dari reaksi ini berarti mereka sudah tahu kalau kehadiran Suanggi akan membuat oasis mereka menjadi hitam perkat terkontaminasi elemen Void.

Bagi mereka mengusir para makhluk semu dari kota mereka hanyalah sebagian langkah yang harus mereka lewati, kemenangan mereka ialah saat air-air yang menyuburkan tanah mereka sudah dapat dipergunakan kembali.

"Santuy."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com