webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 19: Clothes for Fishes

Setelah beberapa menit menunggu dan berbincang dengan Shanala, akhirnya Sarma generasi 1 yang tinggal di rumah ini, Alea, kembali dengan berbagai material yang dibutuhkannya untuk menenun pakaian kedua Pelukis.

"Oke, sebelum aku buatkan beberapa pakaian untuk kalian bawa, terdapat beberapa hal yang perlu kalian ketahui."

Alea menaruh tiap-tiap barang yang ia bawa pada meja kerjanya, dan mulai bertanya serta menjelaskan hal-hal penting pada mereka.

"Pertama, apa itu yang ada di lenganmu… uh…"

"Gumara teh, aku Gumara dan dia Costancia, tapi teteh bisa panggil dia Cia."

Mereka belum sempat memberikan nama mereka sebelumnya, jadi pemuda itu pun membantu Sarma tua itu menyusun kalimatnya.

"Oke, Gumara, itu apa? Gelang? Mengapa ada di lenganmu? Seingatku para Pelukis tak suka memakai perhiasan."

Alea menunjuk pada lempengan logam di lengan Gumara yang jelas terbentuk dari platina suci dan beberapa pernak-pernik berlian suci.

"Oh ini?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com