webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 16: Counter Attack

Akan tetapi untuk Kiran, Gumara sudah menduga hal ini akan terjadi. Lukisan ombak sudah bergejolak hebat, bergelombang ganas kian meronta-ronta hendak melahap segala yang ada di sekelilingnya.

"Elah!"

*Klank!*

Gumara pun menghantamkan kuasnya ke tanah, dan bom air pun meledak, mengembang melebar semakin luas, menelan setiap percikan tembaga yang kini melanda seisi tempat ini dengan kian derasnya.

Kiran terpaksa melompatkan dirinya kembali menjauh dari Pelukis itu, karena bahkan ia pun tahu, berada di dalam area ledakan itu bukanlah hal yang baik untuk tubuhnya.

*Dadadadadarr!!*

Ia isi penuh senjatanya dan ditembakkannya pula seluruhnya pada gembungan air itu, ditenagai hanya oleh rasa kesalnya karena selalu saja gagal di depan targetnya.

"Bodo amat ah! Kagak ada main-mainan lagi!"

Kiran mulai berlari memutari daerah yang baru saja dibabat habis oleh Gumara, terus menembakkan senjatanya tak memberi kesempatan bagi Pelukis itu untuk bernafas.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com