webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 13: Uhndak’s Trouble

Oleh: Manggala Kaukseya

Karena tak adanya Uhndak yang datang semalam, para tentara dan anggota Guild akhirnya dapat tidur dan mengistirahatkan diri mereka. Walau ya… tidak senyaman biasanya, semenjak mereka harus berbaring di atas tembok.

Sementara para Genka, kami satu-satunya yang tak memejamkan mata kami di bawah bintang-bintang. Suku Api dengan permen api kami, sudah sangat terbiasa untuk melewati puluhan malam tanpa tidur.

Jadi sementara pasukan lain terlelap, kami tetap berjaga apabila tiba-tiba musuh datang. Tapi beruntung untuk kami semua, malam berlangsung dengan teramat sepi.

*

Seperti hari sebelumnya, kami kembali melaksanakan pembersihan yang terbagi sesuai masing-masing tim. Dari 17 wilayah yang diberikan, kemarin kami berhasil membersih totalkan 3 wilayah.

Aku tahu, memang tak terdengar cukup mengesankan, tapi masing-masing wilayah luasnya benar-benar luas. Untuk menetralisir tiap tanaman Uhndak di sana tanpa terkecuali… benar-benar merepotkan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com