webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 10: Training Camp

Oleh: Manggala Kaukseya

Jam 7 malam, Lavani dan Lavanya datang untuk menikmati makan malam bersama kami. Melihat betapa lahapnya mereka memakan masakan Ghanimah membuatku turut berpikir. Bahkan jika kami membawa gadis itu untuk memasak buat para Waraney, hasilnya pasti tak akan baik.

Jika Ghanimah merusak lidah anak-anak itu hingga hanya puas dengan masakannya, keutuhan tim mereka bisa sangat rusak. Kami harus memikirkan cara lain untuk mengisi perut para prajurit api itu.

"Kak Imah makasih ya makanannya." Lavani dan Lavanya beranjak keluar dari pintu rumah kami, hendak kembali ke kediaman tim mereka.

"Ni, Nya, kalian jadi tidur di sini?"

"Jadi kak, jam 11 ya~"

"Oke."

"Dah~" Mereka berdua pun melambai dan melangkah pergi.

"Ta yuk kita review bocah-bocah tadi."

"Yuk!"