webnovel

ARA

"mau Lo apa?" "mau qw? qw gak mau apa apa lah. qw hanya pengen ngasih ini sama Lo" ucap Ara santai tidak terpengaruh dengan tatapan alex yang penuh dengan kemarahan. alex hanya melihat sebentar permin lolypop yang di bawa Ara lalu berlalu dari sana menjauhi kerumunan yang mulai penuh mengelilingi dirinya dan Ara

Titik_putih1 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
15 Chs

Bab 10

"mau kemana Ra ?" tanya mama Ara yang melihat anaknya berpakaian rapi menuruni anak tangga

"ke Iqbal" jawab Ara dengan nada yang terdengar dingin dan ketus.

"mau nginap di tante Uny?"

"enggak. nanti malam Ara pulang"

"naik apa ra?"

"bus kota" Ara menjawab setiap pertanyaan mamanya tanpa berhenti berjalan dan tanpa melihat kearah mamanya. perasaan sakit saat mengingat keadaan Iqbal membuat Ara tidak sanggup melihat mamanya, kemarahan akan selalu mendominasi dirinya jika melihatnya.

jarak rumah Ara dengan rumah Iqbal tidak terlalu jauh, sehingga dia lebih memilih menggunakan bus kota dari pada menaiki mobilnya.

seperti biasa Ara akan memilih bangku dekat jendela, membuka jendelanya lalu menyandarkan kepalanya pada sisi jendela sambil menikmati udara sore hari yang membuat rambutnya sedikit berkibar diterpa angin.

selalu begitu seperti biasanya, saat Ara akan menemui Iqbal kejadian itu, ingatan itu seakan merasuki ara.

disepanjang perjalanan Ara termenung bahkan dia tidak sadar dengan apa yang dia lewati disepanjang jalan. untung saja di perhentian bus dekat rumah Iqbal dia tersadar sehingga dia tidak telat turun.

dari halte itu Ara berjalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai di rumah Iqbal.

rumah Iqbal memiliki pagar yang terbuat dari jeruji besi bukan beton sehingga Ara dapat melihat pintu rumah Iqbal terbuka dari jalan raya dekat rumah Iqbal.

Ara memasuki pekarangan rumah itu tidak lupa sambil melihat bung bunga yang ditanam di sana. Tante uny adek dari mama Ara memang suka menanam bunga.

"kak Ara" sapa seorang anak laki laki yang sudah tumbuh remaja dari depan pintu rumahnya.

"haji Iqbal" sapa Ara balik sambil melambaikan tangannya tidak lupa senyuman dari mulut Ara.

Ara menghampiri Iqbal, menyentil dahinya pelan lalu masuk kedalam rumah Iqbal mendahului orangnya.

"Tante kemana bal?" tanya Ara saat tidak menemukan keberadaan tantenya itu.

"mama ke depan sebentar mau beli gula katanya" jawab Iqbal yang juga ikut Ara duduk di kursi tamu.

"kak Ara sendirian lagi?"

"iya"

"anak cewek gak boleh keluyuran sendirian Lo" goda Iqbal bercanda

"apaan sih. siang gini juga" Iqbal menanggapinya dengan ketawa

"masih mau mencoba ngalahin qw gak?" tanya Ara dengan nada mengejek.

"ayo. aku akan kalahkan kau sekarang kak" jawab Iqbal antusias dengan ucapan Ara

Ara dan Iqbal lalu menuju ke depan tv menyalakan game PlayStation lalu mulai memainkan game kesukaan mereka.

Iqbal bener bener anak yang sangat periang, jarang sekali Ara melihat Iqbal menangis atau bersedih, kadang Ara berfikir apa Iqbal sengaja menyembunyikan kesedihannya.

"gimana sekolahnya bal?" tanya Ara sambil terus fokus pada layar tv

"baik"

"persiapan masuk SMA gimana?"

"baik juga aku sudah menentukan akan masuk kemana dan dengan jalur apa" jawab Iqbal dengan muka riang penuh kebahagiaan. Ara tersenyum melihat nada ceria iqbal. tapi tetep saja di dalam hati Ara tetap saja sakit.

**

"Pagi Alex" sapa Ara yang memang sengaja menunggu Alex di trotoar menuju kelas Alex. Alex terkejut saat tiba tiba Ara muncul di depan wajahnya. dia mengacuhkan Ara menyingkir kesamping lalu melewati Ara. bukan Ara namanya jika tidak mengejarnya.

"Alex, sebenarnya qw malu selalu ngejar Lo begini saat mau bicara sama Lo, tapi qw akan tetap lakuin itu" ucap Ara di samping Alex sambil menyamakan langkahnya. Alex berhenti lalu melihat kearah Ara.

"kenapa?" tanya Alex

"kenapa?" tanya Ara balik

"karena qw bukan orang yang gak tau terimakasih kanyak Lo Lex" jawab Ara halus dan lembut meskipun apa yang diucapkan itu menyindir.

"untuk apa?" tanya Alex lagi.

sebenarnya tatapan Alex membuat Ara gusar karena terlalu tajam. namun, Ara menyukai tatapan itu daripada Alex menghindari melihatnya dan Ara balas dengan menatap Alex dengan tajam dan lurus juga padahal sebenarnya tatapan itu sama sekali tidak membuat Alex takut malah terlihat lucu di mata Alex. mata Ara besar tapi tidak juga berlebihan, bulu matanya panjang tapi tidak terlalu lentik karena Ara tidak menggunakan penjepit bulu mata atau mascara ke sekolah. satu hal yang baru Alex ketahui saat melihat mata Ara sedekat dan sejelas ini adalah ternyata mata Ara sangat bening dan indah.

"kok qw iri sama alis Lo ya Lex" ucap Ara yang tidak nyambung dengan pertanyaan Alex. Alex memutar matanya, bingung kenapa dia harus berbicara dengan cewek ini.

"ok qw serius" lanjut Ara yang tau kalau Alex jengah dan siap siap akan pergi

"qw mau ngucapin terimakasih karena kemaren Lo ngehalangin kepala qw kejedot tiang" ucap Ara dengan nada ceria tangannya juga tidak lupa menunjuk dahinya.

"ok" jawab Alex simple lalu kembali melangkah

"Lo tetep gak mau ngucapin terimakasih sama qw?"

"gak" jawab Alex ketus. Ara berhenti mengejar alex karena dia sudah berada di belokan menuju kelasnya.

"qw juga mau ngucapin terimakasih karena Lo udah membuat qw bisa sedikit tersenyum Lex" ucap Ara sedikit keras, untung saja di sana tidak ada murid lain sama sekali.

alex mendengar ucapan Ara. " apanya yang sedikit tersenyum? padahal dia selalu ketawa dan ceria bebas begitu" fikir Alex di dalam hatinya.

istirahat sekolah Ara dan Ella ke kantin dan bertemu dengan Martin di sana. Martin nyamperin Ara lalu mereka makan bersama bertiga.

"jadi Lo kapten volly?" tanya Ara sambil menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"iya" Jawab Martin.

"setuju sih"

"kenapa setuju?" tanya martin penasaran dengan ucapan Ara

"karena Lo tinggi banget" ucap Ara serius.

"anak volly gak semuanya harus tinggi banget kok Ra" ucap Martin.

"iya tuh.qw pernah nonton tim kalian main terus ada satu yang pendek, ya bukan pendek sih maksudnya lebih pendek lah dari pada pemain yang lain. terus qw bingung kenapa tu anak bisa main" Ella juga nimbrung di percakapan itu.

"iya. itu namanya pemain libero" jawaban Martin masih tidak bisa menjawab kebingungan Ara dan Ella.

"jadi pemain libero itu gak harus tinggi karena tugasnya ada di pertahanan belakang doang, tidak di serang depan. tugas pertahanan belakang itu nerima bola saat servis dan nerima smash dari pihak lawan. bola servis dan smash itu biasanya keras dan kuat jadi orang yang menerimanya itu harus bisa bergerak leluasa termasuk jongkok. jika orangnya terlalu tinggi itu akan kesulitan menerima bola kuat gitu karena posisi badannya gak bisa terlalu jongkok dan pergerakannya kaku" penjelasan Martin sedikit membuka wawasan Ara dan Ella meskipun mereka masih bingung.

"kalian pasti bingung. Minggu ini qw ada pertandingan persahabatan dengan SMA sebelah, kalau kalian gak sibuk kalian boleh datang"

"Minggu ini?" tanya Ara

"iya. jam 3 sore dimulai"

"di lapangan sekolah?" tanya Ella

"iya. tapi lapangan indoor, gak mungkin lapangan luar" jawab Martin sambil ketawa ringan

"emang kenapa kalau di lapangan luar?" tanya Ara penasaran

"kalau kalian penasaran datang aja"

"ok, qw dan Ella datang" ucap Ara.

"beneran?" qw tunggu ya" Ara dan Ella sama sama mengangguk

"bentar lagi bel ni, menningan kita balik kelas aja yuk" ajak Ara yang di setujui Ella dan Martin.

Ara Martin dan ella berjalan berdampingan menuju kelas mereka yang searah sambil mengobrol ceria.

dari kejauhan Alex tanpa sengaja melihat Ara dan Martin yang sedang berjalan menuju kelasnya. Alex melihat Ara beberapa kali tertawa bersama mereka.

"panas bos" goda Maxim yang tiba tiba sudah berada di dekat Alex. Alex memalingkan tatapannya dari Ara lalu kembali melangkah.

"es batu emang butuh panas dulu untuk mencair Lo Lex" lanjut Maxim sambil terus mengikuti langkah Alex.

"awas jangan sampai ketinggalan, dia gak kalah kerennya dari Lo Lex" ucap Maxim terus memanas-manasin alex. Alex berhenti lalu melihat tajam kearah Maxim.

"eitsss...eitssss..... sabar sabar dong. qw tetep dukung Lo kok Lex. qw kan sepupu yang baik" Alex frustasi memikirkan Ara dan sepupunya itu. dia memilih melangkah dengan cepat menuju kelasnya.

mohon maaf banget lama gak up soalnya saya lagi sibuk.

selamat membaca semoga kalian suka :)

Titik_putih1creators' thoughts