Profesor Lucian kemudian membawa bayi yang tubuhnya dalam keadaan berhibernasi tersebut bersamanya.Sang profesor pergi untuk membawa sang Phoenix dan anak tersebut bersamanya.
Sesampainya Profesor Lucian ke tempat Phoenix tadi ia meletakkan bayi tersebut di samping sang Phoenix untuk menghangatkan tubuh sang bayi.Karena Lucian kemudian melihat mata sang bayi karena mata kanan sang bayi bukan seperti mata manusia pada umumnya melainkan mata kanan sang bayi berwarna emas dan berpupil vertikal layaknya mata reptil.Sang Profesor terkejut melihat mata itu mata yang nampak tajam namun menakjubkan itu.
Sang Profesor kemudian berkata kepada sang bayi bahwa ia akan meninggalkan sang bayi sekitar 3 menit yang agak aneh karena sang profesor berbicara dengan bayi.
"Saya pergi sebentar sekitar 3 men--"Perkataan sang profesor terputus karena sang bayi mendadak menatap tajam kearahnya.Sang Profesor kemudian berfikir bahwa darah Phoenix berintegrasi/menyatu dengan darah sang bayi,sang profesor berfikir begitu karena ia membaca menurut beberapa mitos tidak ada yang dapat berbohong kepada Phoenix.Ia kemudian sadar bahwa ia tidak mungkin meninggalkan bayi itu sekitar 3 menit karena hal yang dilakukannya memerlukan waktu minimal setidaknya sekitar 5 menit.Sang Profesor memutuskan untuk mengangkat sang bayi menjadi Putranya.
"Yosh,mulai sekarang kamu akan kuangkat menjadi putraku dan mulai sekarang namamu adalah hmm True?Right?Reith?Roland?Franchise?France?Cheetatos?Hope?Taro?Kibo?Paddlepop?Rai?Floy?Roy?Kiko?Pino?Dio?Kotaro?Jotaro?Right?Light?Rihito?Saitama?Anos?."Sang profesor mulai menyebutkan berbagai nama bahkan hingga nama nama yang aneh aneh sang bayi kelihatan seperti jengkel melihat nama yang disebutkan oleh sang profesor.
"Hmm Fery?Veri?Veris?Veri hmm Ver-veri-verit-ah ha gimana kalau Veritas kalau begitu mulai sekarang namamu adalah Veritas Von Rubbelt Veritas berarti kebenaran menurut apa yang disebut orang dulu sebagai bahasa latin seperti menurut mitos bahwa tidak ada yang dapat berbohong pada Phoenix dan menurut pengamatan ku kamu memiliki darah Phoenix."Kata sang Profesor ketika ia memutuskan memberi nama Veritas kepada sang Bayi tersebut.
Sang bayi kemudian tertawa gembira seolah senang menerima nama barunya dan mengerti apa yang dikatakan oleh sang profesor atau yang mulai sekarang merupakan ayah angkatnya.
Sang profesor kemudian menganggap tingkah laku sang bayi atau yang mulai saat ini adalah putra angkatnya yang bernama Veritas disebabkan oleh darah Naga yang berada ditubuhnya yang dengan jelas ditunjukan oleh mata naga yang dimiliki oleh bayi tersebut,sang Profesor berfikir begitu sebab tidak mungkin mata ataupun organ makhluk mitos/mitologi dapat digunakan oleh manusia tanpa memiliki darah yang berkaitan dengan makhluk tersebut.
Saat sang Profesor ingin membawa anak itu dan sang Phoenix bersamanya ia menyadari bahwa ia kehilangan tas perlengkapannya dan bayi yang akan dikuburkan dengan layak sang profesor memutuskan untuk kembali ke tempat anak angkatnya Veritas ditemukannya yang merupakan tempat uji coba terhadap bayi,sang profesor pun akan memasukkan sang Phoenix ke dalam kandang yang terbuat dari logam khusus agar sang Phoenix aman.Profesor Lucian terkejut ketika ia melihat sang Phoenix terbangun,sang Phoenix menatapnya dengan tatapan tajam.
Sang profesor yang ditatap tajam oleh sang Phoenix hanya bisa tersenyum kecut melihat hal itu.Sang profesor mendekati sang Phoenix namun sang Phoenix justru melakukan tingkah yang biasa dilakukan induk ayam yang melindungi telurnya.Sang profesor yang melihat tingkah laku Phoenix tersebut kemudian berkata.
"Anda Phoenix atau Ayam!".kata sang profesor kepada Phoenix tersebut dengan kasar.
[Dasar manusia kurang ajar jangan samakan diriku yang agung ini dengan spesies tak berotak itu!]Sang Phoenix yang merasa tersinggung melakukan telepati kepikiran Profesor Lucian.
"Siapa yang baru saja berbicara?".Kata sang Profesor dengan kebingungan ketika ia mencari cari hal yang tepat ada didepannya.
[Manusia bodoh aku tepat berada di depanmu!]Kata sang Phoenix melalui telepati kapada sang Profesor.
"Jangan bilang burung yang didepan diriku yang berbicara"Kata sang profesor dengan nada meragukan dunia.
[Panggil aku Phoenix yang agung manusia bodoh,beraninya ras kalian menahanku dan mengambil darahku untuk hal yang kalian sebut eksperimen atau penelitian itu]sang Phoenix berkata kepada sang profesor melalui telepati.
~Sementara sang Phoenix berbicara sang Profesor justru sedang asik memikirkan sesuatu dan mengabaikan sang Phoenix
~In Professor's mind~
Hmm makhluk mitologi ada,hmm mengapa aku harus heran ketika mengetahui makhluk itu dapat melakukan telepati?hmm reaksi yang menarik aku harus meneliti penyebabnya juga.
Apakah itu karena reaksi alami manusia ketika melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya.Hmm menarik sungguh menarik,aku harus lekas mengetahui penyebabnya agar aku dapat menjadi Ayah yang terbaik bagi putraku Veritas agar dia tidak terkejut dan terbengong ketika ia melihat hal yang tidak/belum pernah dilihatnya sebelumnya.
Veritas oh Veritas anakku,kemana ayahmu ini menelantarkanmu pikir sang profesor dalam hatinya.Sang profesor mencari Veritas putranya dan menemukan Veritas memanjat pada sang Phoenix.Sang Phoenix sepertinya masih sibuk melakukan telepati dan mengoceh dikepala sang profesor.Entah mengapa melihat Phoenix ini rasa kagum sang Profesor terhadap Phoenix menghilang.
*Ungah*ungyah*ungah*Suara bayi ketika memanjat sang Phoenix.*Uncahh*Suara bayi yang terkejut ketika terjatuh dari tubuh sang Phoenix.
"Veritas tidakkkk!"kata sang profesor saat Veritas akan terjatuh,namun hal itu tidak terjadi karena sang Phoenix memberikan punggungnya untuk Veritas secara tidak sadar.
[Anak siapa yang berada dipunggung saya apakah itu putra anda?Dan yang paling penting mengapa aku memiliki insting/naluri bahwa aku harus melindunginya?Dan mengapa aku merasakan sesuatu yang Familiar dengan anak ini?]Kata sang Phoenix kepada Profesor Lucian dengan nada bertanya-tanya.
Sang Phoenix kemudian melihat kepada Veritas dengan cermat dan terkejut ketika ia mencoba untuk melihat melalui jiwa anak itu dan terkejut ketika ia melihat bayangan 4 dewa binatang penjaga arah mata angin didalam jiwa anak tersebut yang memandangnya dengan tatapan mengintimidasi.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"tanya sang profesor kepada sang Phoenix.
[Aku sedang melihat apa yang menyebabkan rasa familiar pada anak ini aku terkejut ketika melihat bayangan para dewa binatang penjaga arah mata angin dalam jiwanya sepertinya mereka melekat hanya pada jiwanya yang berarti ia kemungkinan besar mewarisi beberapa sifat dari mereka yang kemungkinan besar adalah didalam jiwa anak itu tercampur berbagai keunggulan dari Four Divine Beast atau yang biasa kita sebut sebagai Empat makhluk Ilahi Penjaga arah mata angin didalam jiwa anak tersebut yakni sikap mulia dan elegan Suzaku,Kebijaksanaan Genbu,Keberanian Byakko,dan sifat Kewenangan dan kemewahan dari Seiryuu,rasa familiar yang diriku rasakan ini pasti berasal dari jiwa Suzaku yang merupakan Vermillion Bird yang dipercaya merupakan leluhur para Phoenix,Kenapa juga aku harus memberi tahumu hal yang saya lakukan]sang Phoenix menyesal karena merasa telah dijebak oleh sang Profesor.
Setelah kejadian itu sang profesor menyimpulkan bahwa putranya akan tumbuh menjadi anak yang sangat hebat dimasa depan, melihat ke arah sang Phoenix dan terkejut melihat lukanya telah tertutup sempurna.
"Hey lihat lukamu telah tertutup dengan sempurna!"Kata sang profesor sambil menunjuk ke arah tempat yang tadinya merupakan tempat dimana terdapat luka pada tubuh sang Phoenix.(AN:Nah btw kalo kalian bingung kenapa rasanya seperti karakter sang profesor berubah total itu karena saat dia bersama orang orang dia harus sangat sopan demi menjaga citranya pada publik namun saat ini ia merasa bebas karena dapat menunjukkan sifat aslinya yang sebenarnya agak kekanak-kanakan dan btw umur profesor Lucian itu 30 an).
{Author Note:nah btw soal Four divine beast,Four divine beast dikenal dengan nama yang berbeda di 3 negara yakni Jepang,China,dan Korea nah disini saya akan memberikan nama salah satu hewan tersebut di 3 negara yakni Byakko-Jepang,Baihu-China,dan disebut Baekho di Korea}.
~Thanks For Reading jangan lupa vote dan commentnya~Tertanda Joshua03_06