webnovel

0 - Goodbye

Bip bip bip

1 pesan diterima

Aku mau kita lanjut, Ra.

Senyuman mengembang di wajah Deera yang sudah penuh dengan asam dan kemarahan. Kemudian, dia bersiap untuk membalas pesan tersebut. Namun, tangannya seketika terhenti.

Bip bip bip

1 pesan diterima

Tapi sebagai temen aja, enggak lebih.

Api yang tadi sempat reda kini kembali menyala, bahkan berkobar lebih hebat dari sebelumnya. Jantung nya berdebar kencang, seakan siap untuk meledak. Deera sudah menyadari perubahannya, sudah tau hal ini akan terjadi, sudah tahu kalau rumahnya sedang tidak baik-baik saja, dan sudah tau kalau sebentar lagi dia akan kehilangan tempat ternyaman nya. Namun, meskipun dia tahu, dia tidak pernah merasa siap saat hal itu benar-benar terjadi.

Jarinya gemetar di atas layar handphone, kemarahan, kesedihan, kekecewaan, kemarahan, kemarahan, dan kemarahan menyelimutinya. "Jadi semudah itu." Gumamnya perlahan. Air matanya tidak lagi jatuh sejak dua hari yang lalu, atau lebih tepatnya sudah tidak ada sisa air mata yang bisa keluar. Selama 1 bulan ini, semuanya sudah dia keluarkan. Selama 1 bulan ini, dia sudah menyadarinya. Tapi, tetap saja...

"Aku tidak membutuhkan teman."

Jawabnya, dibalik jawaban tersebut masih menyimpan rasa harap. Namun, dia juga ingin semuanya segera berakhir. Peperangan panjang ini sudah membuatnya lelah. Dia hanya membutuhkan satu kata, namun lawan terus menyeretnya bermil-mil jauhnya. Sekarang, dia tidak lagi memiliki kekuatan. Dia hanya ingin semuanya segera berakhir, berakhir dengan indah.

Bip bip bip

1 pesan diterima

Ya udah, mau kamu gimana? Aku ikut aja.

Kalimat yang akhir-akhir ini Deera benci kembali muncul, kalimat yang membuatnya marah setengah mati, kalimat yang dari beberapa hari terakhir menjadi musuh terberatnya.

'Aku mau kamu, Ja.'

"Ya udah, kalo kamu mau jadi temen aku. Tapi, aku mau tanya. Beneran kamu mau jadi temen aku?"

Bip bip bip

1 pesan diterima

Iyaa, kita jadi temen aja ya?

"Beneran?"

Bip bip bip

1 pesan diterima

Iya. Kita gak boleh putus hubungan, harus tetep komunikasi and temenan.

"Are u sure?"

Bip bip bip

1 pesan diterima

Iya, Ra.

"Ok, like always. Aku selalu tanya ke kamu, mastiin 3 kali. It's final, then. Kita temenan. Goodbye."

Bip bip bip

1 pesan diterima

Kok goodbye?

"Aku cuma ngucapin goodbye ke pacar aku, rumah aku, tempat ternyaman ku."

Bip bip bip

1 pesan diterima

Hmmmm

Senyum pahit kembali muncul di bibir Deera, 'Ternyata emang semudah itu ya Ja kamu pergi, ternyata emang semudah itu kamu ngelepasin tangan ku. Yang minta buat gak dilepasin tangannya siapa? Yang minta jangan pernah ditinggalin siapa? Yang dateng nyamperin duluan siapa? Yang ngeyakinin aku kalo perbedaan umur kita bukan masalah siapa? Yang maksa dobrak siapa? Pada akhirnya yang ngingkarin semua dan pergi siapa?'