webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
192 Chs

Tidak Fokus!

Aku bilang aku bisa sendiri. Papah tidak perlu ikut mengantarku!"

Rafan berteriak dengan suara berat yang membuat satu rumah ini terdiam, pria itu tengah kesal karena sang ayah bilang padanya kalau dia akan mengantarkan dirinya kerumah sakit hari ini, meski Rafan sudah menolaknya, pria tua itu tetap bersikukuh ingin mengatakannya sampai jadilah dia berteriak murka agar ayahnya tak lagi ngeyel dan menuruti perintahnya.

Moodku sudah hancur, orang yang kuharapkan bisa menemaniku hari ini, malah pergi entah kemana, bahkan tak sama sekali menghubunginya juga dan ayahnya malah menambah rasa kesalnya semakin menjadi dengan terus memaksa untuk ikut pergi ke rumah sakit dengan dalih ingin mengantarnya.

Aku sudah telepon Javas untuk datang kesini pagi ini, Dia yang akan menemaniku pergi ke rumah sakit!" tegas Rafan menolak mentah-mentah.

"Permisi, selamat pagi"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com