webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
192 Chs

Setrika Baju

Rafan menyeringai seperti sedang menatap kearahnya. "Apa anda tau bagaimana saya bertengkar dengan istr saya gara-gara ulah anda itu, gara-gara mulut anda yang menyebalkan itu, apa anda tau itu ?!" tanyanya dengan kembali menatapnya sinis.

"Anda memang bukan hama, tapi kalau anda terus bicara dan melaporkan ini dan itu pada istri saya, anda bisa jadi Hama dan merusak segalanya, apa anda paham itu ?!"

Dengan tergagap, aku angkat suara "Aku...Aku...Maaf"

Aku meliriknya yang hanya tersenyum miring dengan pandangan mengejek, yatuhan aku benar-benar malu dengan pandanganya padaku saat ini.

Aku sungguh tak berniat apapun padanya, aku bahkan tidak punya pikiran untuk merusak rumah tangganya, demi Tuhan!

"Untuk hal apa ?"

"Semuanya"

Diam, Tak ada jawaban darinya.

"Bisakah... kamu sedikit lunak padaku Rafan ? Aku minta maaf, jikalau perlu aku juga akan minta maaf pada istrimu" ucapku sambil menahan rasa nyeri di hati.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com