webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
192 Chs

Rencana Ibu Mertua Gagal

"JAVAS CEPAT!" teriak Rafan yang membuat pria itu segera memutar langkahnya dan naik kedalam mobil itu melalui pintu sebelahnya.

Pria berbaju hitam itu tampak kebingungan karena tingkah Rafan yang tiba-tiba berubah, pria itu terlihat marah.

"Rafan!"

Gadis itu berlari sekencang-kencangnya, namun mobil Alphard milik Rafan terlanjur berjalan, bahkan semakin menjauh darinya.

Riani menahan tangisnya, menatap penuh sendu pada mobil yang semakin menjauh darinya.

Kamu tau itu aku kan, Rafan ?! Kamu tau makanya kamu menghindar.

Aku tau, aku tau Rafan, kamu pasti gak akan pernah melupakanku.

Bahkan saat kamu tidak bisa melihat seperti sekarang, kamu tetap mengenali suaraku, kamu tetap mengingatnya.

Rafan, maafkan aku.

***

Aku takut, aku akui aku takut menerima kenyataannya

Aku tidak bisa menerima kebohongan mu, terlalu sakit dan menyedihkan.

Aku berharap ini hanya khayalan ku, kau tidak nyata dan tidak pernah muncul di hadapanku lagi.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com