"Laras, saya serius"
Aku terdiam di tempatku berdiri, waktu seakan berhenti sesaat saat pria itu kembali membahas omongan tadi pagi, kami berdua berada di Balkon kamar pria itu, Rafan kini berdiri di sebelahnya dengan tatapan yang lurus ke depan, seperti sedang menatap pemandangan sore yang berawankan langit berwarna orange, menyaksikan matahari yang perlahan mulai tenggelam di balik gumpalan awan itu.
"Kenapa ? Kenapa Pak Rafan tiba-tiba ingin menikah dengan saya ? Apa karena berita itu ?"
Aku tak pernah berharap akan mendengar kata itu keluar dari mulut Rafan, bagaimanapun aku berpikir, aku tak pernah bisa membayangkan ini terjadi, dia yakin kalau pria di sebelahnya ini tak punya perasaan apapun padanya, pasti ada hal yang mendasari pria itu sampai harus mengatakan hal yang mungkin tak pernah ingin dia katakan.
Lalu mengapa aku bertanya ?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com