192 192. Sahabat Terbaikku.

"Hahahaha .... Erick Briana Wisongko, kau benar-benar menyebalkan dan sangat egois!!" Kata Zahra.

Zahra merebahkan tubuhnya di atas sofa di dalam ruang kerja Brian, tubuhnya yang terasa lelah akibat pergulatan panas mereka pagi tadi. dan dirinya yang harus menemui Vania.

"Kamu lelah sayang?" Tanya Brian pada Zahra.

"Hmm ..." Gumam Zahra.

"Sayang, kamu sudah makan?" Tanya Brian. Zahra menggelengkan kepalanya, dan kembali tertidur.

Brian membiarkan Zahra tertidur dan memilih kembali dengan berkas yang berada di atas meja.

"Tuan, anda ada pertemuan dengan Klein di hotel G apakah anda akan menemuinya atau anda ingin mengatur ulang pertemuan?" Tanya Ben.

"Jam berapa pertemuannya?" Tanya Brian.

"Satu jam lagi tuan," Brian mendongakkan kepalanya menatap wajah Ben dengan tatapan dingin.

"Atur ulang pertemuan dua jam lagi dari sekarang!!" Kata Brian, dirinya tidak mungkin meninggalkan Zahra yang tertidur di dalam ruang kerjanya Seorang diri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel