Chapter 3. Perjalanan ke Ibukota

Ini adalah sebuah kisah mengenai seorang pemuda biasa, yang ingin menjalani kehidupan seorang pelajar yang normal.

Setelah kematian guru, ia mewariskan padaku sebuah patung yang ternyata dapat membantu melunasi 15% hutang orang tua ku dan membiayai ku untuk pergi belajar di ibukota. Ia juga meninggalkan ku

sepasang karambit berwarna pelangi mutiara untuk membantuku bertahan hidup. Akupun pergi ke ibukota dan saat akan memasuki gerbang, aku berjanji apapun yang terjadi, aku akan menjaga itu dan melunasi seluruh hutang orang tua ku sepenuhnya.

Aku berpamitan dengan orang tuaku, dan lalu berjalan dengan berbekal pakaian kumuh yang saat ini ku kenakan, dan sebuah tas berisikan bekal makanan untuk 3 hari.

Aku terus berjalan ke arah barat laut menuju ke kota Listern kota musik dan kota terdekat dari desaku dan memiliki transpotasi ke ibukota.

Malam pertama diperjalananku sepertinya cerah, aku mengambil beberapa ranting dan membuat api unggun, dan untungnya tidak ada montser disekitarku, pagi pun tiba dan aku terus melanjutkan perjalanan, hari kedua pun terlewati dengan aman.

keesokan paginya, adalah hari ketiga perjalananku, terdengar suara" aneh dari arah utara, dan akupun pergi mengintip.

ada 6 peri yang tengah menangis dikelilingi oleh 5 waredevill, iblis berwujud serigala dengan taring yang memiliki bisa kutukan.

secara spontan aku menyerang 5 waredevill itu, dengan skill yang telah kupelajari dari guru, waredevill bukanlah ancaman.