"Ada apa Anna?" Malik mengusap rambut istrinya dengan pelan.
Anna belum menjawab, ia bahkan memejamkan mata, sangat nyaman berada di atas dada bidang Malik.
"Tidak ada apa-apa," sahutnya setelah beberapa detik berlalu. "Aku hanya ingin mendengarkan detak jantungmu saja."
Sudut bibir Malik melengkung sempurna. Selama ini, ia tidak pernah menemukan ketenangan dalam hidupnya. Ia selalu dipenuhi oleh amarah dan kesendirian, tetapi setelah kehadiran Anna. Kehidupannya berubah. Ia tak lagi sendiri, ia tak lagi mudah marah.
"Apa rapatmu berjalan dengan baik?" tanya Anna.
"Kenapa? Apa sekarang kau tertarik dengan rapat membosankan itu?"
Anna menggelengkan kepalanya, masih dalam posisi yang sama.
"Aku tidak tertarik, sepertinya rapatmu benar-benar membosankan," timpal Anna.
Sedikit yang diketahui Anna itu lebih baik, Malik tak ingin istrinya terlibat dalam masalah organisasi dan kelompok itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com