"Kita harus kembali!" pekik Kai.
Ledakan masih menggema, awan pekat disertai api kemerahan membumbung tinggi sampai ke atas langit.
"Kita harus kembali!" ulang Kai. Ia tidak bisa meninggalkan tuannya dengan cara seperti itu. Ia sangat mengkhawatirkan Malik.
"Tidak perlu. Kita langsung pergi menuju tempat A," kata Sato.
"Tidak bisa! Aku harus—"
"Malik pasti menuju ke sana." Sato menyela. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan Malik, dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan."
Meski Sato tidak pernah satu misi dengan Malik, tetapi ia selalu mendengar banyak hal tentang pria tersebut. Ia yakin Malik pasti selamat, tidak mungkin pria seperti Malik dikalahkan dengan mudah.
Kai hanya diam. Di satu sisi, ia tahu bahwa kembali tentu sangat beresiko. Dan, ia yakin Malik pasti memarahinya jika tahu sikap cerobohnya itu. Tetapi melihat bagaimana keadaan bangunan itu, Kai sangat mengkhawatirkan Malik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com