Tak pernah terlintas dalam benak Anna bahwa ia akan datang ke tempat seindah ini.
Pasir yang putih, laut yang luas, seluas langit biru di atas sana.
Anna tak pernah lelah meski seharian berdiri di dekat jendela kamarnya. Ia sangat betah berlama-lama memandangi pantai.
"Apa kau menyukainya Anna?" tanya Malik yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Anna membalikkan wajahnya, menatap Malik yang tampak begitu seksi.
'Oh Tuhan!' Anna menjerit dalam hati, lalu dengan cepat, ia segera memalingkan wajahnya. Kembali menatap pantai, meski tiba-tiba tubuh Malik muncul di depan sana.
"Iya," jawab Anna singkat.
Bersamaan dengan itu, detak dadanya berpacu tak karuan. Setiap detik yang terlewat, Anna menyadari bahwa Malik semakin mendekat ke arahnya.
"Tapi maaf, Anna. Hari ini, aku tidak bisa menemanimu, ada hal yang harus aku urus." Kedua tangan Malik melingkar di perut Anna.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com