"Ternyata kau boleh juga Bocah!" puji salah satu pria.
Punggung pria itu bersentuhan dengan bahu Aldo, mereka saling memunggungi dan berkonsentrasi pada musuhnya masing-masing.
Aldo tersenyum tipis, tapi ia tak menanggapi pujian tersebut. Baginya, ia hanyalah seorang pemula, pujian seperti itu terlalu awal.
"Bocah sialan!" Dikalahkan oleh anak-anak seperti itu adalah hal memalukan yang tak pernah ada dalam hidupnya.
Pria itu menyeka sudut bibirnya yang terasa perih, tatapannya tajam bak panah yang siap melesat.
"Apa yang dilakukan wanita itu? Kenapa dia tak membantu sama sekali?" Ia mendengkus kesal.
Wanita itu ditugaskan untuk menghabisi musuh dari jauh, juga melindungi mereka yang bertarung jarak dekat. Ia tak dibawa untuk menjadi penonton.
Buk!
Melihat pria yang lengah itu, Aldo langsung melancarkan pukulan.
"Fuck!" Pria itu mengumpat. Tangannya mengepal kuat. Ia sudah berada di batas limitnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com