Pria itu tidak akan kembali.
Kora menatap peti di depannya, ingatan masa lalu yang menyerbu hanya meninggalkan rasa sakit yang tak terkendali. Namun, ia berusaha terlihat tegar, ia baik-baik saja.
"Tuan Storm, dan yang lainnya sudah kembali," ucap salah satu bawahan pada asisten Hans.
Kora mengangkat wajah sesaat. Kembali menatap peti mati.
'Sekarang kita akan pulang, Sayang,' ucapnya dalam hati.
*
"Jangan sungkan Tuan Mariku," Daiki menyambut pemuda itu dengan hangat.
Pelayan membawakan alkohol favorit Daiki, juga membuatkan makanan untuk menyambut tamu istimewa tuannya tersebut.
"Arigato, Daiki-dono," ucapnya.
Namun saat ini bukan waktu yang tepat untuk minum, atau pun makan. Malik butuh ponsel untuk menghubungi salah satu orangnya, ia harus tahu bagaimana keadaan kelompok utama.
"Bolehkah saya pinjam ponsel?" tanyanya setelah meneguk alkohol satu gelas kecil.
Daiki mengangguk, ponsel langsung disiapkan untuk Malik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com