webnovel

Chapter 5

Sekolah berakhir saat sore tiba. Ando melihat matahari dan sama saja seperti di dunianya. Lalu dia diajak gani yg seorang ketua kelas. Dia mengatakannya pada ando waktu dikelas.

"Aku ketua di kelas ini. Jadi, bergantunglah padaku." Ucapan gani yg diingat ando.

Ando mengikuti gani yg sedang mengoceh itu.

"Ingat ya aturan di asrama adalah bla bla bla-" gani.

Ando hanya ngangguk-ngangguk saja dan sesekali menjawab dengan singkat. Lalu mereka sampai dan gani harus pergi karena dia tidak boleh memasuki kawasan asrama putra.

"Oh baiklah." Ucap ando menjawab gani.

Ando memasuki kelas dan melihat sekitar sangat ramai. Ada banyak ruangan yg berisi permainan bahkan ada permainan yg berasal dari dunia ando. Ando terus berjalan dan ditengah jalan berpapasan dengan jariyi.

"Hai senior." Sapa ando.

"Oh hai apa kabar junior." Balas jariyi.

"Aku biasa saja senior.' Ucap ando.

"Kau baru disini kan? Mau ku antar?" Ucap jariyi.

"Tidak usah senior. Biar aku sendiri saja." Ucap ando tersenyum.

"Ohh baiklah. Aku duluan ya." Ucapnya.

"Oke." Ando.

Ando melanjutkan perjalanan sambil mencari chronis siapa tau akan berpapasan. Namun, sepertinya dia tidak ada sekarang. Pikir ando.

Andopun kemasuki kamarnya yg dia ketahui bernomor "300" yg diberitahu gani tadi. Dia memasukinya dan tetnuata itu luas penuh sesuatu barang yg tidak ando ketahui. Andopun merebahkan diri diatas kasur.

"Empuk sekali. Tidak seperti dirumah." Ucap ando kegirangan.

Andopun mencoba ke kamar mandim ternyata fasilitasnya mirip seoerti di bumi. Pikir ando. Lalu dia menuju ke dapur dan menemukan beberapa bahan makanan yg belum dia ketahui. Dia mengingat perkataan gani waktu itu.

"Oh iya kalau kau lapar dan gak bisa memasak hubungi aku saja ya agar tidak merepotkan murid lain. Oh iya setiap akhir pekan ada kelas memasak jadi, kalo kamu mau tahu masakan di dunia ini wajib mengikutinya." Ucapan gani yg diingatan ando.

"Yah baiklah. Tapi bagaimana cara menghubunginya. Bukannya aku tidak boleh masuk kawasan asrama putri. Yg benar saja." Ucap ando.

Ando lanjut merebahkan diri di kasur.

"Hah. Nyamannya kasur ini." Ucapnya.

Lalu dia terbayang akan keluarganya. Bagaimana kehidupan normalnya yg agak berantakan di dunianya.

"Kira-kira nugraha bakal mencariku gak ya?" Ucapnya.

"Bagaimana dengan ibu dan ayah?" Ando bertanya pada entah siapa.

Tiba-tiba dia merasa sedih dan rindu. Jika firumah ando bakalan pulang jam drlapan malam karena main di warnet buat push rank. Lalu saat tiba dirumah selalu ada makanan yg ditinggalkan untuknya dari ibunya. Namun, disini ando harus memasak dan membangunkan diri secara mandiri. Tidak seoerti di dunianya yg selalu disiram oleh nugraha kakaknya setiap pagi dan rutin dilakukan. Andi hanya bisa merindukannya. Walau dia gak punya teman yg berharga namun, keluarganya sangat penting dan perhatian padanya.

Tok Took Tok.

Bunyi ketukan pintu membuat ando bangkit. Siapa ya? Pikir ando. Ando berlari bergegas ke depan pintu.

"Tunggu sebentar." Ucapnya.

Ckleek.

Pintu dibuka. Nampak chronis bersama micel ada di depan kamarnya.

"Oh kau. Aku mencarimu loh." Ucap ando pada chronis.

"Tidak usah dicari. Kita satu kelas jadi, bakalan ketemu." Ucap chronis.

"Ada apa mencariku?" Ucap ando.

"Ada makanan dari gani untukmu." Ucap chronis dan memberikan bungkusan pada ando.

"Oh makanan. Kebetulan sekali." Ucap ando.

Chronis berlalu pergi namun, tangannya dicekal oleh ando.

"Kau tidak punya kamar kan? Cobalah tidur disini." Ucap ando.

Chronis terkejut lalu berjalan masuk ke kamar ando.

Flasback.

Saat baru masuk asrama ando langsung mencarri chronis dimana-mana namun, tidak menemukan batang hidungnya sekalipun. Ando pun putus asa dan mencoba cara lain.

"Ah aku akan menanyakan saja pada seseorang." Ucap ando.

Dia menghampiri beberapa anak-anak yg nongkrong disitu.

"Hey hallo kawan. Apa aku boleh bertanya." Ucap ando.

Seseorang dari tongkrongan itu lalu menepuk pundaknya.

"Kehidupan ini adalah hal berharga. Ilmu pengetahuan susah didapat. Jadi, marilah bertanya dan akan kami jawab." Ucap orang itu dengan nada puisi. Ando merinding karena jijik.

"Yo kawan. Bertanyalah siapa tahu kami bisa menjawabnya." Ucao seorang dengan rambut biru donker yg meminum kaleng soda.

"Uh. Itu aku mencari seorang dari kelasku untuk suatu keperluan." Ucap ando.

"Heh? Kau dari kelas mana?" Ucap salah satu anak disana yg berambut biru.

"Aku dari kelas 1 ruangan F." Ucap ando menggaruk kepala.

"Kebetulan ada satu temanku yg ada dikelas itu. Sebentar ya aku panggilkan." Ucap dia.

Lalu orang itu membuka sesuatu yg berfungsi seperti ponsel dan menyuruh satu orang datang kelokasi tersebut.

"Ah tidak usah repot-repot kawanku." Ucap ando.

"Tidak apa." Ucap anak itu.

Lalu datang kawannya.

"Hey blitz ada seorang yg mencari orang dari ruanganmu." Ucap si rambut biru.

"Heh cari siapa? Sebutkan nama." Ucap blitz

"Aku mencari orang yg bernama chronis vincent. Kau tahukan?" Ucap ando.

Sontak minuman si biru dijatuhkan. Lalu satu temannya yg berpuisi tadi menutup mulut ando.

"Hey kau anak baru. Jangan keras-keras menyebut namanya." Ucap si rambut biru.

"Hah memang kenapa?" Ucap ando.

"Apa kau tidak peka? Kau sudah menghadapi jariyi dalam sparring kan? Apa kau tidak tahu reaksi jariyi pada anak itu." Ucap blitz