webnovel

Parwati meminta Yoga pulang

Pesan dari ponsel Yana membuat Kanaya panik begitu juga dengan Yoga. Keduanya langsung mengambil pakaian masing-masing yang berserakan lalu memakainya kembali.

Yoga lebih dahulu keluar kamar dan duduk manis diruang keluarga, menonton TV seperti tidak habis melakukan apa-apa.

Kanaya masih didalam kamar, merapihkan kamar yang sudah seperti kapal pecah itu kemudian dia ke dapur membuat kopi untuk Yoga dan dirinya es teh manis untuk menyegarkan dirinya yang masih kepanasan.

"Mas, kamu gak bikin tatto merah di tubuhku kan?" tanya Kanaya.

"Gak, Sayang. Kamu tenang aja. Kalau pun ada gak ditempat kemarin kok." Yoga terkekeh. Kanaya sudah cemberut.

"Kok es?" protes Yoga melihat minuman Kanaya.

"Aku gerah," jawab Kanaya sambil mengipas wajahnya dengan kedua tangannya

Yoga mengambil tisu dimeja lalu mengelap wajah Kanaya yang memang masih berkeringat karena aktifitas mereka yang menguras tenaga ditambah rasa panik karena keluarganya dalam perjalanan pulang kerumah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com