webnovel

Part 3

Anakku Istimewa

Part 3

Selamat membaca

***

"Nomer delapan" teriak Suster memanggil

"Nomer delapan, ibu Kanaya Putri Dwigunawan" panggilan Suster membangunkan Kanaya dari lamunannya, dia terlalu asik membaca novel sampai kaget saat Suster memanggil namanya.

"Saya Suster" jawabnya

"Silahkan masuk bu, dari tadi saya panggil-panggil nama ibu" Suster itu sedikit protes karena dia sudah capek berteriak memanggil nama Kanaya tidak taunya yang dipanggil lagi asik baca novel online diponselnya

"Maaf sus, keasikan baca novel online di ponsel " Kanaya meminta maaf

"Selamat pagi dok"

"Selamat pagi bu Kanaya, ada keluhan? karena ini bukan tanggal seharusnya ibu kontrol bukan?"

"Iya dok, jadwal saya harusnya minggu depan, tapi karena saya hamil makanya mau konsultasi sama dokter"

"Waduh! Udah konsultasi keDokter Kandungan?"

"Sudah dok kemarin saat saya testpack positif, saya langsung ke Dokter Kandungan dan hasilnya benar positif usia janin 3 minggu" Kanaya menjelaskan dan Dokter itu membaca rekam medis status Kanaya.

"Oke bu Kanaya, melihat status pengobatan ibu saat ini sebenarnya sangat rawan untuk hamil, resikonya besar bu. Oia ibu kesini sendiri?tumben suami gak ikut"

"Tadi saya diantar suami dok kesini tapi karena dia ada sedikit kerjaan jadi saya ditinggal"

"Tapi kemarin pas konsultasi ke Dokter Kandungan suami ikut?"

"Iya dok dia ikut masuk sama saya konsultasi berdua sama Dokter Kandungan, kenapa yah dok?"

"Seharusnya suami ibu ikut sekarang biar mendengar juga penjelasan dari saya, saya jadi gak dua kali menjelaskan"

"Ooo begitu" Kanaya terkekeh pelan karena ucapan Dokternya itu.

"Jadi begini bu, kalau ibu mau meneruskan kehamilan ibu, ada obat yang saya kurangi krn ibu tidak bisa konsumsi obat itu, obat itu tidak bisa untuk wanita hamil berbahaya untuk janin. Tapi resikonya besar loh bu, apa ibu kuat menjalani kehamilan kali ini? berbeda dengan dulu waktu ibu hamil anak pertama kondisi tubuh ibu masih sehat, tapi sekarang ibu sedang sakit bisa dua kali lipat keluhannya" dokter itu jujur mengatakan dengan gamblang resiko yang akan Kanaya hadapi, Kanaya menarik nafas dalam mendengarkan penjelasan dokter.

"Saya siap dok, apapun resikonya. Semoga saya kuat menjalani kehamilan kali ini"

"Baiklah kalau begitu, ada dua obat yang ibu kurangi jangan ibu minum lagi, bulan depan ibu harus rutin kontrol ke dua poli berarti yah, poli kebidanan dan poli penyakit dalam, dua dokter ini akan bekerjasama memantau perkembangan ibu."

"Siap dok"

"Ada pertanyaan lagi bu?"

"Kalau untuk makanan dan minuman apa ada larangan?"

"Sama aja bu saya gak pernah melarang pasien saya untuk soal makanan dan minuman selama itu bergizi sehat dan batas wajar konsumsinya"

"Baiklah dok, makasih atas konsultasinya, saya permisi, selamat pagi"

"Sama-sama bu Kanaya, jangan lupa bulan depan konsultasi lagi"

"Siap dok"

***

Kanaya kira konsultasinya sampai sore seperti biasanya, ternyata dia selesai hanya sampai siang, tidak ada obat yang dia tebus di apotek, Kanaya mengambil ponselnya di dalam tas lalu dia mengirim suaminya sebuah pesan.

Kanaya

Mas, kamu masih lama?dimana?aku sudah selesai ternyata.

Putra

Aku lagi makan siang bersama klien, kamu mau tunggu aku?

Kanaya

Aku pulang sendiri aja yah mas.

Putra

Sama siapa?

Kanaya

Sendiri naik ojek online

Putra

Aku kwatir kamu pulang sendiri, tunggu aku sebentar yah nanti aku jemput.

Kanaya

Gak apa-apa mas, kamu jangan memaksa gak enak sama klien kamu. Aku pulang dulu yah, sanpai ketemu dirumah.

Putra

Ya sudah kalau begitu, hati-hati dijalan, sampai rumah langsung kasih aku kabar yah.

Kanaya

Siap bossku

Selesai berkirim pesan dengan suaminya, Kanaya memesan ojek online lewat aplikasi diponselnya.

____________________________________

Tiba dirumah orangtuanya Kanaya langsung menghubungi suaminya tapi telpon Kanaya tidak diangkat, Kanaya selalu percaya sama suaminya mungkin dia sedang rapat dengan kliennya pikir Kanaya, akhirnya dia mengirim pesan singkat memberi kabar kalau sudah sampai dirumah dengan selamat.

"Udah pulang Nay?" Tanya Hara saat melihat putrinya itu masuk kedalam rumah.

"Iya ma, baru pulang, Awan mana?" Kanaya memborong pertanyaan pada mamanya

"Koq sendiri? Putra kemana? Awan lagi tidur siang" Hara juga tidak kalah menjawab semua pertanyaan anaknya

"Mas Putra masih rapat sama kliennya, jadi Kanaya pulang sendiri aja dari pada nungguin dia diRumah Sakit"

"Kamu udah makan?"

"Belum, mama masak apa?"

"Masak yang simpel aja, sayur asem, tahu tempe goreng, ikan asin, sambel terasi sama lalap"

"Kesukaan aku tuh" entah mengapa mendengar mamanya bilang masak sayur asem Kanaya langsung menelan salivanya, dia ngiler berat saat melihat satu panci penuh sayur asem buatan mamanya, tanpa dikomando otomatis dia langsung mengambil sepiring nasi dan semangkuk sayur asem. Dan memakannya dengan lahap.

"Pelan-pelan Nay makannya"

"Bawaan orok mah"

"Alasan, kamu mah kalau udah ketemu sayur asem juga begitu hamil gak hamil" Kanaya terkekeh mendengar ucapan mamanya, memang sayur favoritnya itu adalah sayur asem apa lagi kalau buatan mamanya tidak ada yang lebih enak selain masakan mama kata Naya.

Setelah selesai makan, perut Kanaya jadi kenyang, bagaimana tidak kenyang dia sudah nambah sampai dua kali nasi plus sayur asemnya. Tidak lupa Kanaya mencuci piring bekas makannya, Setelah itu dia duduk santai sambil menonton televisi.

Drttt!

Drttt!

Ponsel Kanaya berbunyi dan bergetar, satu panggilan masuk diponselnya.

-suamiku calling-

Kanaya langsung menelan tombol hijau pada ponselnya, menjawab panggilan dari suaminya.

"Hallo, mas" sapa Kanaya

"Hallo, sayang. Kamu dimana?" Tanya Putra diseberang sana.

"Dirumah, mas. Kamu sudah selesai urusannya?"

"Baru saja selesai, maaf yah tadi kamu telpon pas aku lagi rapat sama mereka"

"Iya, mas. Aku ngerti"

"Ya sudah yah, sampai bertemu dirumah, mas mau pulang"

"Hati-hati dijalan yah mas"

"Oke, bye"

"Bye, mas"

Tut! Kanaya mematikan panggilan diponselnya.

***

Setelah bertelepon ria dengan suaminya, Kanaya menonton televisi sampai ketiduran disofa panjang depan televisi.

Putra heran saat dia pulang kenapa kondisi rumah sangat sepi, kemana semua orang pikirnya. Mata putra melihat sosok yang tertidur disofa panjang, dia tersenyum setelah melihat ternyata istrinya yang tertidur disofa, sepertinya Kanaya kecapean maka dari itu Putra tidak membangunkan istrinya, membiarkan Kanaya terlelap disana dan malah membawakan selimut dari kamar untuk menutupi bagian paha Kanaya agar tidak terlihat.

Putra masuk kedalam kamar lalu dia berganti pakaian rumah, pakaian santai kaos dan celana jeans pendek. Lalu putra pergi ke dapur dia membuat kopinya sendiri kemudian duduk disofa single dekat istrinya tertidur.

Mencium aroma kopi yang kuat Kanaya terbangun, sontak dia kaget saat melihat suaminya sudah duduk manis disana sambil menyeruput kopi.

____________________________________