webnovel

Hampir Kebablasan

Demian tidak menyerah di sana, aksinya gagal di balkon dia mencoba kembali ketika Bening sedang berada di dapur hendak membuat kopi untuk Demian dan dirinya.

Pria itu kembali mendekati Bening dan memeluknya kembali dari belakang, dia mulai dengan mencium leher jenjang gadis itu yang terekspose karena rambutnya yang dia ikat keatas menunjukan kulitnya yang putih mulus dan menggoda, Demian tidak tahan untuk tidak mencicipinya. Dia mulai kecanduan.

"Kak," panggil Bening.

"Kenapa, Sayang?" jawab Demian, dengan tangannya masih menjelajahi tubuh Bening.

"Kak Ian!" panggil Bening lagi dan nadanya lebih tinggi.

"Kenapa?!" Jawab Demian tidak kalah tingginya, alisnya terangkat heran.

"Tangannya tolong yah dikondisikan, gak sadar kita lagi di mana?" Protes Bening, tapi Demian mengabaikannya dan terus saja menggoda Bening dengan permainan jemarinya di kedua bukit kembar miliknya.

"Sorry Sayang, tapi aku menginginkanmu sekarang."

"What? di sini? sekarang? yang benar aja kamu!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com