webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
88 Chs

Musibah

Alzyas hanya diam sambil memainkan cangkir minumannya hanya satu kata yang ada di otaknya, BOSAN!

Milly yang duduk disamping Alzyas juga hanya diam karena ini untuk pertama kalinya dia ikut bergabung dengan teman-teman kakaknya itu.

Shasa baru saja mengakhiri p*******n telepon nya dengan Arga, kembali menghampiri Alzyas dan juga Milly yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

" mereka otw kesini " ujar Shasa setelah menyeruput jus alpukat nya

" mereka? apa yang dimaksud kak Shasa itu Aditya CS ya, dan itu artinya..... " batin Milly mulai salah tingkah

" Lo bilang sama mereka kalo kita disini? " bola mata Alzyas melotot kesal

" iya " Shasa hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" astaga Shasaaaaaaa " Alzyas mengeram kesal

Mulut sahabat nya satu ini sungguh lemes sekali dengan susah payah Alzyas menjauhi Aditya hari ini malah justru sengaja mengundang nya masuk ke kandang mereka.

Beberapa menit kemudian Shasa tersenyum lebar melihat pujaan hatinya masuk dari lobi utama, dan benar saja tidak hanya Arga yang datang melainkan Aditya dan yang lainnya juga.

" eh ada dedek Milly " Denny melambaikan tangan nya kearah Milly dengan senyum genitnya

" sejak kapan Milly jadi adek Lo!!!! " cibir Joko

" yang jelek harap tenang, Abang ganteng mau lewat " sahut Denny yang tidak perduli sorakan Sahabatnya

" nggak usah mau Mil di deketin sama kadal burik nanti Lo lecet-lecet " ucap Arga telak membuat Denny mendengus dengan keras

" emang nya gue kucing yang suka cakar-cakar " tidak ingin kalah Denny menoyor kepala Arga pelan

" iya, Lo bukan kucing tapi macan!!!! macan garong hidung belang " celetuk Sammy sontak membuat mereka tertawa, Milly memalingkan wajahnya yang diam-diam tersenyum melihat Sammy yang mulai sewot karena Denny bersikap genit padanya.

Alzyas langsung menyelengos saat matanya bertabrakan dengan mata Aditya yang menatapnya, membuat keadaan terasa canggung.

" kok ada bau-bau gosong yah " Denny mengendus-endus seperti kucing yang mencari makanan

" iya ya, kayak ada yang kebakar gitu " sahut Joko yang melirik Aditya dan Alzyas secara bergantian

" nggak ada kok, masak cafe Segede dan se-elite gini ada bau gosong " ucap Shasa dengan polosnya membuat Arga gemas

" cewek Lo beneran lemot Ga " Denny tersenyum mengejek

" untung cantik " tambah Joko dengan menahan tawa, Arga hanya mendelik kesal

" Narina mana? " tanya Aditya yang tidak ingin terus menjadi sasaran bully sahabat-sahabatnya

" nah iya, pantesan kayak ada yang kurang pedes dan greget gitu.... biasanya kan Shasa sama Narina satu paket " sambung Denny

" Narina lagi ada urusan jadi nggak bisa ikut " jawab Shasa karena memang tadi dia sempat menghubungi sahabat nya satu itu tapi dia tetap tidak bisa ikut bergabung

" gue masih kepikiran soal cowok tadi deh " gumam Sammy yang masih bisa didengar oleh mereka semua

" cowok? emang kak Narina punya cowok? " Milly yang sedari tadi diam kini ikut mengeluarkan suara

" belum jelas sih tapi dari gelagatnya mereka kayak ada hubungan gitu " sahut Arga yang tadi juga ada disana.

" tapi Kok Narina nggak pernah cerita ya " ucap Shasa

" Lo kayak nggak tau Narina aja, dia kan sebelas dua belas sama sahabat Lo yang satu itu " sindir Aditya terang-terangan menggedik dagunya kearah Alzyas yang masih tetap setia dengan bungkamnya.

Sikap Alzyas dan Narina memang hampir sama diamnya dan penutup tapi jika sudah terusik mereka akan membantai lawannya habis-habisan.

Semua mata kini tertuju pada Alzyas, gadis itu mulai salah tingkah karena menjadi pusat perhatian sahabat dan juga adiknya.

" kenapa pada liatin gue gitu " Alzyas mulai gelagapan

" Lo lagi sariawan yah dari tadi diem Mulu " Alzyas memandang Denny si mulut nyinyir satu itu dengan jengah

" haus mungkin, liat aja tuh minuman sampe nggak ada sisa " tunjuk Joko kearah cangkir Alzyas yang memang sudah kosong.

Beberapa saat kemudian perhatian mereka teralihkan oleh suara ponsel Aditya yang berdering, dia sempat melirik Alzyas sebelum menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.

" Halo "

" ###### "

" aku lagi sama temen-temen, Tante kenapa? " Aditya terlihat panik suaranya bahkan terdengar bergetar

" ####### "

" aku kesana sekarang Tante " Aditya langsung mengakhiri p*******n secara sepihak lalu menatap satu persatu sahabatnya dan berakhir pada wajah cantik Alzyas.

" sorry gue tinggal dulu ya... gue ada urusan penting " Aditya beranjak dari duduknya namun langsung ditahan oleh Denny

" urusan apaan sih Dit, kenapa muka Lo tiba-tiba keras gitu kayak orang nahan berak " cecar Denny

" gue belom bisa jelasin yang jelas gue harus pergi sekarang " Aditya menatap Alzyas meminta persetujuan kekasih nya, namun Alzyas justru nampak tidak perduli gadis itu langsung mengalihkan pandangannya dengan langkah berat Aditya meninggalkan mereka.

Alzyas menatap punggung Aditya yang berlari kemudian menghilang bersamaan pintu lobi yang kembali tertutup, senyum getir nampak jelas diraut wajah dinginnya

" Jassie " batin Alzyas yang menyandarkan punggungnya ke sofa

" heran gue!!! kenapa sekarang Aditya suka banget ngilang-ngilamg " seru Joko " power ranger aja nggak kayak gitu banget" lanjutnya

" syuuuuttt " Arga menyikut lengan Joko lalu menggedikkan dagu nya menunjuk Alzyas yang diam dan larut dalam lamunannya

" sorry " lirih Joko yang hampir tidak terdengar

Bersamaan dengan itu sebuah berita di tv mengalihkan semua mata pengunjung cafe, berita tentang menghilang nya pesawat rute Jakarta - Kalimantan dinyatakan hilang kontak terdengar jelas di telinga Alzyas dan Milly, tubuh kedua gadis itu seketika menegang mereka juga menajamkan indera pendengaran kedua bola mata mereka menatap lurus ke layar tv yang ada di cafe itu.

" ya ampun semoga nggak ada korban jiwa ya " ucap Shasa yang meringis ngeri

" tragis banget " sambung Joko

Menyadari keadaan Alzyas dan Milly yang mulai tidak baik-baik saja membuat Sammy penasaran, dengan hati-hati Sammy menyentuh pundak Milly gadis itu langsung menoleh kearah Sammy dia terkejut karena mata Milly sudah berkaca-kaca wajah nya sudah pucat pasi.

" Mommy... Daddy... " lirih Milly, Sammy kembali menoleh ke tv dan Milly secara bergantian seketika tangis Milly pecah membuat sahabat dan para pengunjung cafe terkejut.

Sammy langsung menarik Milly kedalam pelukannya gadis menangis sejadi-jadinya berbeda dengan Alzyas, gadis itu masih diam membisu dia meneteskan air mata tapi tidak mengeluarkan suara tubuhnya terasa dingin dan kepalanya terasa pening wajah nya juga tidak kalah pucat pasi dari Milly.

" Alzyas..... " Shasa langsung menghampirinya kemudian memeluknya meskipun mereka tidak tahu ada apa hubungan Alzyas dan Milly dengan berita itu tapi mereka semua yakin pasti ada yang tidak beres.

" Alzyas bangun... " pekik Shasa karena melihat sahabatnya sudah terkulai dengan mata terpejam.

" kak... kak Alzyas bangun!!!! kak jangan buat gue takut!!! " Milly menepuk pipi Alzyas dengan lembut berharap kakaknya membuka mata.

Berita menghilangnya pesawat yang di tumpangi oleh Raka dan Emely menjadi luka mendalam untuk keluarga besar Alzyas, dan para korban lainnya bagaimana tidak karena sudah dapat dipastikan tidak ada korban yang selamat dalam kejadian ini.