Malam semakin berlarut, tapi mata Zaedan tak bisa tertutup. Kali ini dirinya benar-benar ingin menangis, menyedihkan melihat kondisinya sekarang. Jangankan melindungi Aluna, sekedar mengeluarkan suara saja tidak bisa. Terbesit rasa rindu dalam hati kepada orang-orang yang ia cintai, mama, Aluna. Bagaimana kondisi mereka sekarang?.
Zaedan berusaha kuat untuk mengenyahkan pikiran tentang mimpi yang baru saja ia dapatkan. Mungkin efek sakit sehingga ia bisa bermimpi tidak jelas seperti tadi, Zaedan tetap berpikir positif.
Kini Zaedan sadar, jika memang ada kekuatan besar yang tidak bisa ditandingi. Kesadaran tersebut ia peroleh dari mimpi yang sempat hadir beberapa hari lalu. Bisa dikatakan ini bukan kali pertama Zaedan mendapat mimpi aneh, sebelumnya juga sudah ada.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com