Tubuh Aluna menggeliat, rasa basah dari lidah Zaedan membuat rambut-rambut halus di seluruh lapisan epidermis meremang. Zaedan menelusuri dari bawah ke atas, setelah dari paha. Ia mencium perut rata dengan kulit yang halus. Dielus-elus bagian tersebut, berharap setelah ini ada hasil yang dapat ia dan Aluna tuai.
Bibirnya kembali menelusuri, hingga dia dihadapkan dengan dua gunung yang menggoda. Satu tangannya bermain nakal sedangkan gunung lain dibuat takluk dengan lidah si tuan muda. Aluna mengeluarkan suara-suara yang justru meningkatkan dorongan dalam diri Zaedan.
Setelah puas dengan gunung, Zaedan mencumbu leher Aluna, sempat sang istri memekik, ketika merasa digigit oleh Zaedan. Zaedan menjauhkan wajahnya dan melihat hasil karya yang telah ia buat. Dia tersenyum puas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com