webnovel

Spekulasi Nyata Luar Fakta

Entahlah bagaimana kondisi suasana dalam hati ini.

"Gado-gado" Rasanya dengan tingkat kepedasan level di atas angka 10.

Entah pada telinga siapa mulut ini berdongeng, bahkan setiap harinya mulutku terpaksa dibungkam.

Sungguh, aku ingin sekali bicara.

Barangkali melegakan sesaknya hati.

Namun beberapa lawan bicaraku seperti mau tak mau dengar atau perduli. Mungkin sebab merekapun lelah, juga punya masalah.

Tapi,entahlah fikiran bagaimana yang bisa tercipta tentangku. Hingga muncul suati spekulasi yang di luar fakta.

Dan lahirlah persepsi-persepsi, bahwa aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri.

Sedih, sesak dan tak bisa bicara bercerita, hanya melalui media inilah. Bukan untuk mengumbar, hanya saja, bgaimana dan pada siapa aku akan bercerita? Sedangkan spekulasi dan persepsi sudah tercipta dari satu sisi saja.

Tapi, aku tetap berusaha, bertahan, berdoa dan berharap pada sang Khalik. Dan berikrar pada diri sendiri untuk tetap di jalanku.

Walau beribu kali dipandang dan diasumsikan sebagai 'omong kosong', sampai tak pernah bisa dipegang omongannya.

Aku hanya bisa berdoa dengan gigih dalam perih yang mungkin akan ku pendam, sama halnya mereka, dia atau yang lainnya. dan berharap beribu kali lipat pada sang Khalik

Tuhan,

Andai saja dia, mereka, dan siapapun itu mendampingi dan melihat secara langsung satu harian full dengan mata kepala serta mencernanya tak hanya pada sisi spekulasi yang nyata,di luar fakta.

Hanya dalam buku yang berlembaran ini aku mampu berdering. Mengapa? Jikapun kuceritakan secara langsung, Belum tentu dia, mereka dan siapapun itu bisa memaknai. Terlebih tiap manusia punya tingkat masalahnya sendiri.

Saat ini aku hanya bjsa diam dan berusaha biasa saja. Walau sedikit banyaknya perkataan yang menusuk kedalam, dan sungguh sebenarnya itu sangat berasa . Aku akan tetap berusaha. Sampai waktu yang akan bicara, atau mukzizat sang Khalik, membukakan pintu-pintu hati siapapun itu.

Aamiin