Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, namun sedari tadi mata Alika enggan untuk terpejam. Rasanya tidak ada kantuk sedikit pun, televisi di hadapannya pun masih menyala tetapi pandangan gadis itu bukan mengarah ke sana melainkan pada ponsel genggamnya.
Ia masih menunggu balasan pesan dari kekasihnya, alasan ia menunggu pun karena kini status pesannya sudah berubah menjadi centang dua namun masih berwarna abu-abu. Matanya tadi yang ingin mengalihkan tatapannya dari ponsel, ia urungkan saat melihat Alfie sudah membaca pesannya dan kini cowok itu tengah mengetik.
Tring!
Dengan cepat Alika memencet pesan terbaru dari Alfie. Dan dengan mirisnya cowok itu hanya menjawab 'iya'. Tanpa berlama-lama Alika memencet ikon telpon. Hingga deringan ketiga cowok itu mengangkat panggilannya.
"Halo?"
Alfie berdeham.
"Kamu masih di lokasi?" tanya Alika saat mendengar suara orang-orang yang ramai, tak ayal pula terdengar seorang sutradara yang meneriakkan 'action'.
'Iya.'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com