Bagian 29
Utama Dan Kedua
Sebuah bentuk yang manusia mungkin bisa menjadikan kebencian tertinggi, Merasakan setengah dari dirinya benar benar curang terhadap apapun. Aku tengah melihat manusia yang sedang memikirkan dirinya sendiri, Dia tidak egois. Dia hanya sedang mementingkan dan memunculkan kebahagiaan dalam dirinya. Dia tidak terluka karena apapun dia hanya mengusahakan dirinya untuk tetap memeluknya. Dia telah lama bertarung bahkan dia telah lama melawannya, Namun tak ada satupun yang menang darinya.
Aku melihat bulan lagi. Aku tak pernah kagum lagi aku tak pernah mencarinya lagi. Berkali kali ku tatap berkali kali ku lihat, Tetap biasa saja. Anehnya hari hariku, Bahkan di setiap waktuku sendiri, Aku melihat mendengar bahkan memohon untuk beberapa waktu, Aku ingin bersamanya lebih lama, Bahkan selamanya. Aku hanya ingin semua hal yang ku takutkan hanya dia yang bisa dengarkan, Tetap disini bersama kekuranganku ya? Aku hanya ingin denganmu, Tanpa apapun tanpa sebab, Aku tenang bersamamu.
Karena aku benar benar ingin membuatmu tertawa, Meski hanya dengan sedikit hal hal yang pernah aku lewati aku bisa menceritakannya. Bolehkah aku meminta sedikit waktumu? Aku hanya ingin terlihat berharga, Aku hanya ingin di pedulikan, Aku hanya ingin di nomor satukan, Aku hanya ingin dunia tau jika aku adalah bagian dari yang terpenting dalam hidupmu. Aku tak pernah merasakan itu pada siapapun, Aku juga tak pernah tau bagaimana caranya untuk menerima bahwa aku adalah seseorang yang di butuhkan ketika kala tokoh utama telah pergi, Aku mudah tergantikan, Oleh siapapun dan kapanpun.