webnovel

AKU TERGODA (21+)

Indah yang terus terusan menggodaku, membuatku mencapai batasku menahan hasratku padanya, jika Indah tidak menahan dan mencegahku saat ini...apakah aku benar benar harus berhianat pada istriku?!!! Bahkan Lita istriku lebih cantik dari Indah tapi kenapa aku sampai hati, bermain dibelakangnya bersama Indah. Lita salah satu karyawan ku, dia adalah istri orang namun tak membuatku menyerah untuk mendapatkannya, awalnya aku hanya iseng, tapi lama kelamaan aku mencintainya, apa alsannya?! aku juga masih bertanya tanya, apakah karena aku tahu rahasia suaminya, atau karena aku tahu rasa sakit yang juga dialaminya!?

cesput · Urban
Zu wenig Bewertungen
62 Chs

Kau yang Kurindukan

(Voc Lita)

Aku Merindukanmu... entah apa yang spesial dari kalimat itu sampai membuat hatiku berdebar begini, orang yang sebelumnya bersikap arogan dan dingin ini mengucapkan kalimat yang sejujurnya ingin ku dengar dari suamiku.

Apa aku sungguh boleh menjadikannya pelarianku? egoiskah aku? bukankah aku juga tidak lebih baik dari suami ku jika aku melakukan hal yang sama sepertinya? apa yang harus kulakukan sekarang?

Matanya sendu menatapku seolah berkata jika ia ingin memelukku saat ini.

Brak! suara pintu terbuka dan ternyata kak Angel yang masuk, sambil tergesa dia menghampiriku, dan langsung membenahi laptopnya kedalam tas.

"Lit.. maaf.. maaaf banget, bukannya aku enggak mau nganter kamu pulang, tapi Robby ngambek karena aku matiin handphone tadi, aku harus baik-baikin dia dulu ya, nanti malam kamu telepon aku aja kalau Leo enggak pulang oke! aku pergi dulu bye" cerocosnya panik dan langsung berlalu pergi meninggalkan ku dan Alex yang saat ini masih menggelengkan kepalanya sambil berdecak menatap tingkah laku kakaknya.

"enggak bisa diharapkan kan si perempuan bar-bar itu, untung aku datang kesini jemput kamu" ucapnya membanggakan instingnya.

"aku akan menunggumu disini sambil kau menyelesaikan pekerjaanmu dan aku juga menyelesaikan pekerjaanku" ucapnya sambil mengeluarkan laptopnya dan meletakkannya dimeja.

Aku mengangguk dan meng iya kan ucapannya, dan melanjutkan pekerjaanku, untuk mengirim laporan setiap dua jam sekali, menginput artikel barang yang akan di retur, menginput artikel barang yang baru datang pagi ini, dan banyak lagi pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini juga.

Herannya dia tak membahas lagi tentang ucapannya, dan sepertinya ia tak terlalu mengharap balasan dari ku. Untunglah kak Angel masuk disaat yang tepat, karena mungkin aku akan kebingungan sendiri harus merespon ucapan Alex tadi.

***

(Author)

Leo fokus menatap layar komputer sambil tangannya sibuk bergerak diatas keyboard. Bukan hanya Leo yang sibuk dengan pekerjaannya, Indah dan para bawahannya yang lain pun sibuk meyelesaikan perkerjaan mereka.

Jam digital di ujung sebelah kanan layar komputer menunjukkan pukul 16:45 PM waktunya para karyawan bersiap untuk pulang.

"pak, udah saya kirim PDFnya" ucap Adit setelah selesai mengerjakan tugasnya.

"saya juga pak semua udah saya kirim" timbrung Dhanang yang duduk tepat disebelah Indah.

Satu persatu karyawan menyelesaikan tugasnya di lima menit sebelum jam pulang. Sampai pada akhirnya jam pulang kantor tiba, seperti biasa lift penuh dengan karyawan lain.

Sudah seperti rutinitas, Leo pasti akan berdiri tepat didepan Indah ketika didalam lift jika keadaan lift penuh.

"Ndah, aku harus jemput Lita, jadi hari ini kamu pulang naik taksi dulu yah" ucap Leo setelah keluar dari lift.

Indah langsung menekuk bibirnya, tak bisa dipungkiri ia sedikit kecewa mendengar ucapan Leo. Tapi bagaimana lagi, ia tak mau terlalu kentara jika dirinya terlalu serakah ingin memiliki Leo, bagaimana pun juga ia sadar kalau masih ada istri sah lelaki pujaanya yang sedang menunggu.

"hem" respon Indah malas.

"jangan cemberut gitu dong, besok aku akan antar kamu pulang dan bermalam disana, oke!" rayu Leo menenangkan Indah.

Indah mengangguk setuju dengan ucapan Leo "besok kamu jemput aku berangkat kerja gak?" tanyanya sedikit khawatir.

"besok berangkat kerja kamu naik taksi juga yah, aku harus antar Lita kerja juga, bagaimana pun kamu harus bisa mengerti keadaanku, oke!" balas Leo merasa bersalah, yah bagaimana pun hal seperti ini akan terjadi.

Indah mengangguk melas, ia harus menelan pahitnya berbagi, namun ia harus bertahan karena memang ini pilihannya, setidaknya kali ini ia tak diabaikan atau ditinggalkan.

Leo membukakan pintu taksi untuk Indah yang sudah ia pesan tadi. Indah pergi pulang lebih dulu.

Leo bergegas menuju ke parkiran mobil, dan langsung melajukan mobilnya menuju tempat kerja istrinya.

***

"kau yakin ingin pulang kerumah?" tanya Alex sambil berjalan disebelah Lita menuju ke arah mobilnya diparkir.

"iya" jawab Lita singkat, dia hanya berharap jika suaminya akan pulang hari ini.

"bagaimana kalau dia tidak pulang lagi?" tanya Alex sedikit khawatir.

"aku akan hubungi kak Angel" jawab Lita memendam kecewanya, bagaimana pun juga hatinya masih menanti kedatangan suaminya.

"hubungi aku, nanti aku jemput dan kamu tidur di kamar kak Angel lagi" pinta Alex meyakinkan, ia tak ingin jika Angel yang menginap dirumah Lita, karena pasti ia tak akan bisa melihat wajah wanita yang setiap saat ia rindukan, kalau Lita menginap ia bisa melihat nya dan bahkan beralasan untuk mengantarnya kerja bukan.

"Lita!" suara lelaki yang familiar di telinga Lita menggema di basement parkir.

Lita dan Alex langsung menoleh ke arah asal suara, dan sosok yang Lita nantikan perlahan berjalan mendekatinya.

Wajah Alex berubah masam, berbeda dengan Lita, ia bahkan berharap jika wajah lelaki yang sedang berjalan mendekat kearahnya tak perlu ia lihat lagi seumur hidup.

Hati Lita berdebar, kesal bercampur namun terasa Lega, setidaknya ia tahu kalau suaminya masih merindukannya bukan, atau masih ada cinta untuknya.

Alex menatap nyalang ke arah Leo, tak mau kalah Leo membalas tatapan yang sama.

"kamu ingin pulang bersama dengannya?" tanya Leo pada Lita setelah menghentikan tatapan kesalnya pada Alex.

"ayo kita pulang!" alih-alih menjawab pertanyaan Leo, Lita langsung berjalan kearah mobil Leo, Lita enggan menjawab pertanyaan suaminya, ia hanya ingin menghindari hal yang tidak diinginkan diantara dua lelaki yang saling bertatap saling kesal itu.

Leo enggan bertanya untuk kedua kalinya, ia mengikuti langkah Lita yang sudah jalan lebih dulu, meninggalkan Alex yang masih berdiri diam tak bergeming.

Mata Alex fokus menatap punggung yang perlahaan menghilang masuk kedalam mobil, dan pergi meninggalkannya.

Awalnya Alex akan memberontak dan menghajar Leo jika Lita yang meminta atau jika wanita pujaannya menolak untuk pulang dengan lelaki yang di bencinya saat ini, tapi siapa sangka sang wanita dengan tenang dan tanpa perlawanan langsung berjalan meninggalkannya masuk kedalam mobil yang rasanya ingin ia hancurkan.

***

"Argh! Shit!" pekik Alex sambil memukul setir mobil melampiaskan kesalnya.

Amarahnya memuncak, namun ia tak bisa membenci wanita yang baru saja mengacuhkannya, ia tahu niat baik Lita bersikap sedingin itu padanya, pasti Lita ingin menghindari perkelahian yang bisa terjadi diantara mereka.

***

"maaf aku terlambat menjemputmu" ucap Leo, seolah melupakan kejadian kemarin.

Lita diam tak merespon, ia kesal namun ia tahu sikap suaminya yang memang selalu melupakan masalah besar yang seolah tidak pernah terjadi.

"maaf juga kalau kemarin aku tidak pulang" sambung Leo.

Lita memandang nanar keluar jendela sengaja menghindari kontak mata dengan suaminya.

"kamu sudah makan? atau kita makan dulu di rumah makan kesukaanmu" ucap Leo sekali lagi, melepas keheningan yang diciptakan istrinya.

"kamu masih sama mas, semudah itu menyelesaikan masalah seolah tidak terjadi apa-apa, kamu fikir aku masih bisa nafsu makan sekarang" Lita membuka mulutnya yang sempat bungkam.

"apa yang harus ku lakukan, semua sudah terjadi, bukankah harusnya kau juga menjelaskan bagaimana bisa kau berencana pulang dengan lelaki lain" ucap Leo.

"kamu mau memutar kesalahan?" Lita kesal.

Leo menarik nafas dalam dan memilih bungkam, ia tak ingin memperpanjang pertengkaran "aku minta maaf telah berbohong padamu, aku tahu kau tidak akan mudah memaafkanku, bagaimanapun juga kamu harus bisa perlahan menerima keadaan ini"

"kau sungguh akan mempertahankan hubungan yang seperti ini?" suara Lita merendah.

"aku sudah katakan, aku tidak akan meninggalkan mu dan aku akan bertanggung jawab padanya, jadi aku akan tetap melanjutkan semuanya seperti ini sampai kedepannya"

"kalau kau tak ingin meninggalkanku, aku yang akan meninggalkamu, aku tidak mau bertahan diantara kalian"

"apa karena orang itu, kau begitu yakin ingin meninggalkan ku? kau harus tahu, keputusan akhir tetap ada ditanganku, jika aku tak menginginkannya, kau pun tak akan bisa meninggalkanku" jelas Leo dingin.