webnovel

Bab 54. Murid pindahan.

"Dongzi! Dongzi!"

"Kenapa?" ​​Yin Xudong mengangkat kepalanya dari buku latihan dan bertanya pada A'Lang yang masuk dengan terburu-buru.

"Huh... huh... akan ada murid pindahan cantik di kelas kalian!" Dengan semangat, A'Lang menyampaikan informasi yang baru saja didapatnya dari kantor.

"Terus?" Yin Xudong membenamkan kepalanya di buku latihan lagi, dan bertanya dengan acuh tak acuh.

"Sial! Kenapa dulu aku enggak tahu bahwa kamu punya potensi menjadi kutu buku?!" Yin Xudong membuat perubahan besar sejak semester satu tahun kedua. Dia dan adik perempuannya mengikuti si kutu buku nomor satu untuk "mengunyah" buku pelajaran. Tapi sekarang, setelah adik perempuannya yang berwajah dingin itu pergi, dia malah belajar lebih giat?! Namun, nilainya anehnya meningkat pesat dalam waktu yang singkat, dan dia masuk ke kelas 3-1 di tahun ketiga SMA.

"A'Lang, sekarang sudah tahun ketiga. Jika kamu tidak belajar lebih keras dan terus bermalas-malasan, kamu akan gagal dalam ujian masuk universitas," nasihat Yin Xudong.

"Cih, menurutmu ada yang bisa belajar seperti orang yang disuntik darah ayam sepertimu? Kalau tidak lulus, ya sudah. Lagipula, ayahku berduit, dia akan mencari solusinya," kata A'Lang acuh tak acuh. "Tapi sikapmu yang seperti ini sangat tidak normal, kamu tidak sedikit pun tertarik saat mendengar seorang gadis cantik akan datang ke kelasmu. Kamu ... tidak ... masih mengingat[1] adik perempuan tetanggamu itu, kan?"

Brak! Dengan wajah gelap, Yin Xudong membanting pulpen di tangannya ke atas meja.

Melihatnya seperti itu, A'Lang buru-buru mengambil langkah seribu. "Uh... aku, sebentar lagi kelas dimulai, aku pergi dulu ..."

Yin Xudong membenamkan kepalanya di telapak tangannya dan menggosok-gosok wajahnya dengan kuat dengan kedua tangan. "Xuanxuan belum mati, dia tidak akan mati ..." Tahun lalu, beberapa saat setelah dia menerima telepon dari Qin Kexuan, bocah itu, Qin Pengcheng, berlari padanya sambil menangis, dan memberitahunya bahwa kakak perempuannya telah meninggal. Dia berlari ke sebelah untuk menanyakan kepada Qin Shuhua apa yang terjadi, dan Qin Shuhua dengan sedih memberitahunya bahwa militer telah menginformasikan bahwa Qin Kexuan mengalami kecelakaan saat menjalankan misi dan gugur .... Saat dia dengan pikiran kacau mengikuti keluarga Qin ke pemakaman, tubuh Qin Kexuan telah dikremasi dan dikuburkan di bawah pengaturan militer.

Dia tidak percaya. Xuanxuan jelas-jelas mengatakan kepadanya bahwa dia akan kembali. Dia bahkan tidak melihat jenazahnya, jadi bagaimana dia bisa percaya bahwa Xuanxuan sudah mati? Apapun yang terjadi, dia tidak percaya! Terlebih lagi, jika Xuanxuan benar-benar gugur dalam misi, tidak ada alasan baginya untuk dikuburkan dengan sembarangan begitu, bahkan tanpa upacara pemakaman militer yang layak. Pasti ada yang tidak beres di sini!

Namun, dirinya saat ini tidak punya kemampuan sama sekali. Jika saja dia tidak terlalu tak dapat diandalkan, dia tidak akan begitu tak berdaya ketika tahu sesuatu terjadi pada Xuanxuan. Jadi, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan saat ini adalah mempelajari lebih banyak pengetahuan sesegera mungkin, kemudian membuat dirinya menjadi seseorang yang mampu melindungi Xuanxuan!

Saat jam pelajaran dimulai, Wali Kelas membawa serta seorang siswi masuk. Setelah menulis namanya di papan tulis, dia memperkenalkannya kepada semua orang. "Anak-anak, dia murid baru di kelas kita, Zhuo Xiaoxuan. Semuanya, sambut dia!"

Prok prok prok. Semua orang bertepuk tangan, tetapi diam-diam berdiskusi di antara mereka sendiri, mengapa teman sekelas baru ini pindah sekolah di waktu seperti ini? Ujian masuk perguruan tinggi tinggal beberapa bulan lagi. Tiba-tiba pindah sekolah, bukankah akan sulit membiasakan diri?

Teman semeja Yin Xudong membenturkan sikunya ke siku Yin Xudong dan berbisik, "Dia cantik banget!"

"Peringkat Satu, jadi ternyata kamu secabul ini?" Yin Xudong menyeringai dan mengejeknya.

"Jika kamu memanggilku peringkat satu lagi, aku akan menghajarmu!" He Yi meninjunya. Bocah bau ini, sejak dia naik ke kelas tiga, tahta peringkat satu bukan lagi miliknya. Kompetitornya tidak lain dan tidak bukan adalah mantan bos preman sekolah di depannya ini! "Kalau bukan karena aku dieksploitasi olehmu, tempat pertama pasti akan menjadi milikku selamanya! Tidakkah ini dihitung sebagai 'mengundang serigala ke dalam rumah'?"

"No, no, no, ini disebut 'warna biru dibuat dari indigo, tetapi lebih terang daripada indigo'!" Yin Xudong menyeringai dengan sangat puas.

"Eh, eh, tidakkah menurutmu dia mirip Qin Kexuan? Jangan memelototiku! Lihat dia!"

Yin Xudong memutar kepalanya untuk melihat teman sekelas baru yang berdiri di podium. Dia menatapnya cukup lama, lalu menendang He Yi, "Jangan kabur[2] saat melihat gadis cantik! Di sebelah mananya dia mirip Xuanxuan?!"

Yin Xudong sekarang bisa dianggap setengah master bela diri. Satu tendangan ini sangat keras sehingga He Yi berteriak kesakitan, "Ckckck ... bagaimana bisa kamu melampiaskan amarahmu pada mentormu?!" Dia tidak buta, tentu dia sadar bahwa penampilan teman baru ini tidak mirip Qin Kexuan, tetapi bukankah mereka berdua sama-sama ... mengalami kelumpuhan wajah?! Kata-kata ini, dia tidak berani mengatakannya kepada Yin Xudong, dia takut Yin Xudong akan melakukan tendangan tanpa bayangan lagi.

"Hmph! Jika kamu berbicara omong kosong lagi, aku tidak akan sopan!" Yin Xudong mengancam dengan kejam, lalu menundukkan kepalanya untuk menjawab soal matematika.

He Yi melengkungkan bibirnya. Sudah lebih dari setahun sejak kejadian yang menimpa Qin Kexuan, tapi anak ini masih belum bisa merelakannya.

Seusai kelas, banyak murid berkerumun di sekitar siswi baru dan mengajukan bermacam-macam pertanyaan. Hari-hari di tahun ketiga SMA sangat membosankan dan menyedihkan. Saat kelas tiba-tiba kedatangan murid baru, bersamaan dengan munculnya hal baru, semua orang ingin bersantai dan mengendurkan saraf mereka yang tegang.

Meskipun Zhuo Xiaoxuan berwajah dingin, dia tetap menjawab pertanyaan mereka satu per satu.

"Kenapa kamu pindah sekolah di waktu seperti ini?"

"Untuk ujian masuk perguruan tinggi."

"Kamu aslinya orang mana?"

"Kota B."

"Eh? Kamu orang sini? Sekolahmu yang sebelumnya yang mana?"

"Tidak ada di sini."

"Hah?"

"Aku baru kembali dari luar negeri."

"Wow! Kamu anak rantau yang kembali ke kampung halaman! Kerja bagus!"

"..."

Sekelompok orang ini, setelah banyak tanya tentang ini dan itu, akhirnya banyak tanya tentang kiat-kiat belajar bahasa Inggris.

He Yi menatap kegembiraan di sana, lalu melirik Yin Xudong yang masih menulis, "Dongzi, mengapa tidak ikut mengobrol dengan teman sekelas baru?"

"Kenapa kamu tiba-tiba jadi banyak omong seperti penggosip? Latihanmu sudah selesai?"

"Sudah, sudah selesai dari tadi." Aku mengkhawatirkan masalah psikologismu, tahu!

"Aku berbicara tentang buku latihan yang ini." Yin Xudong melemparkan sebuah buku latihan ke He Yi, dan menyipitkan matanya dengan menghina.

He Yi membolak-balik buku latihan itu dengan ragu, "Sial! Perlukah kamu belajar sekeras ini?! Oke, baik, untuk kedepannya, biar kamu saja yang jadi peringkat satu, aku tidak akan bersaing denganmu! Jangan belajar sekeras ini lagi! Kalau tubuhmu rusak, kamu akan kehilangan lebih dari yang kamu hasilkan!"

Semenjak itu, He Yi punya nama panggilan lain一Mulut Gagak.

Mungkin karena belajar terlalu keras, atau mungkin karena mulut gagaknya He Yi, hari ini, Yin Xudong akhirnya jatuh sakit. Dia sedang membasuh wajahnya di kamar mandi untuk menyegarkan diri sedikit, menggelengkan kepalanya yang pusing, lalu keluar dengan langkah berat. Di luar, kebetulan berpapasan dengan si murid baru. Tanpa tenaga, dia mengangkat tangannya untuk menyapa, "Hai!"

"Kau sangat kurus," kata Zhuo Xiaoxuan kepadanya tanpa ekspresi.

"Ha?" Yin Xudong merasa masalah ini jadi serius. Penyakitnya ternyata sangat parah sehingga dia mengalami halusinasi pendengaran.

Zhuo Xiaoxuan: "Hiduplah dengan baik."

"Ha?" Tapi dia tidak berniat bunuh diri!

Kepala Yin Xudong menjadi semakin pusing. Benar saja, penyakitnya parah ...

Bruk!

Zhuo Xiaoxuan menatap Yin Xudong yang wajahnya merah dan jatuh pingsan di tanah. Dia berlutut dan menariknya, meletakkannya di punggungnya, dan membawanya ke UKS.

Saat Yin Xudong sadar, dia sudah terbaring di ranjang UKS. Dia sedang berjuang untuk duduk, ketika dokter sekolah melihatnya dan buru-buru bertanya, "Kamu butuh sesuatu?"

"Aku harus menghadiri kelas, tolong bantu aku melepas jarum infus." kata Yin Xudong kepada dokter sekolah sambil mengangkat tangannya.

Dokter sekolah terkejut. "Kamu masih demam. Setelah infusnya habis pun, kamu masih harus beristirahat! Kesehatanmu lebih penting!"

"Tidak apa-apa, aku tahu tubuhku. Tolong lepaskan jarumnya." Yin Xudong bersikeras.

Sreettt. Tirai di samping ranjang UKS tiba-tiba dibuka orang. Zhuo Xiaoxuan berjalan ke depan Yin Xudong, mendorongnya ke bawah agar kembali berbaring, dan berkata kepadanya dengan datar, "Istirahat dengan baik."

Yin Xudong berbaring lemah di ranjang, kepalanya pusing lagi. Dalam keadaan tidak fokus, dia tiba-tiba mengingat ucapan He Yi, gadis ini benar-benar agak mirip Xuanxuan, terutama suaranya ... Tapi, meskipun Xuanxuan tidak suka tersenyum, kesannya masih manis-cantik khas gadis tetangga, sedangkan Zhuo Xiaoxuan ini sangat introvert dan seperti 'kecantikan dingin', terutama bagian dia yang selalu memasang wajah datar.

Zhuo Xiaoxuan duduk di kursi di samping ranjang dan mengeluarkan isi tas di tangannya, meletakkannya di atas meja.

Dokter sekolah bertanya penasaran, "Di mana kamu membeli bubur?"

"Restoran."

"Restoran? Di luar sekolah? Bagaimana kamu keluar?"

"Memanjat tembok."

"..." Wajah dokter sekolah berkedut. Kalau dia tidak salah ingat, bukankah untuk mencegah para siswa keluar, sekolah secara khusus membangun tembok yang sangat tinggi yang tidak bisa dipanjat?

Zhuo Xiaoxuan membuka wadah bubur, kemudian menyodorkannya kepada Yin Xudong, "Makanlah."

Yin Xudong menoleh ke samping, "Enggak mau."

"Jangan memaksaku menggunakan kekerasan."

Yin Xudong tercengang, oh my god, sangat mirip. Dia menoleh untuk melihat Zhuo Xiaoxuan, dan bertanya dengan serius, "Siapa kamu sebenarnya?"

"Zhuo Xiaoxuan."

"Xuanxuan?"

"Kau boleh memanggilku seperti itu."

Eh? Mata Yin Xudong melotot lebar, tetapi kemudian, dia teringat bahwa nama gadis ini juga memiliki kata "Xuan" di belakangnya. Dia mengejek dirinya sendiri. "Kita tidak saling kenal."

"Mulai sekarang, kita saling kenal." Zhuo Xiaoxuan menyodorkan bubur ke depan wajahnya, "Makan buburnya."

"Aku tidak bertenaga, tidak mau makan. Kamu makan sendiri, aku mau tidur sebentar."

Zhuo Xiaoxuan meletakkan wadah buburnya, meraih bagian bawah lengan atas Yin Xudong, menariknya sampai duduk dan menyandarkannya di bantal di kepala tempat tidur. Kemudian, dia duduk, mengambil wadah bubur, menyendok sesuap, dan menaruhnya di mulut Yin Xudong, "Buka mulutmu dan makan. Setelah makan, minum obat."

Yin Xudong tidak punya tenaga untuk menolak lagi, hanya bisa dengan kosong membuka mulutnya dan memakan setiap sendok bubur yang dimasukkan ke mulutnya. Sampai dia selesai makan dan menelan dua butir pil, dia akhirnya berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu benar-benar seperti orang aneh." Mereka belum pernah saling bicara sebelumnya, tapi saat dia sakit dan kebetulan pingsan di depannya, dia merawatnya dengan sangat cermat. Benar-benar gadis yang baik hati. Inikah yang dinamakan 'berwajah dingin berhati malaikat'?

"Mn."

Mungkin karena Zhuo Xiaoxuan telah merawat dirinya yang baru kali ini sakit, atau mungkin karena gadis itu benar-benar mirip Xuanxuan, singkatnya, hubungan keduanya tiba-tiba berubah dari tidak pernah saling bicara menjadi teman baik, dan bersama He Yi, mereka membentuk segitiga besi.

He Yi mengolok-olok Yin Xudong, "Aku tak habis pikir, benar-benar tak habis pikir. Kamu masih meletakkan tanganmu pada gadis lain. Katakan! Kalau jujur, akan ada kelonggaran, kalau berbohong, akan ditindak tegas[3]. Jadi, trik apa yang kamu mainkan?!"

Yin Xudong mendorong kepala He Yi menjauh dan memarahinya sambil tersenyum, "Ke mana pikiranmu traveling? Jangan menganggap aku sekotor kamu!"

"Enyah! Kamu kotor! Seluruh keluargamu kotor!"

Setelah beberapa saat, He Yi mendekatkan kepalanya lagi, "Kamu sudah memikirkan universitas mana yang akan kamu masuki?"

"Ya, Universitas Kedokteran Militer X."

"Hah? Kamu masih ingin menjadi dokter militer?!"

"Benar. Ada masalah?"

"Ada!"

He Yi memandang Yin Xudong dengan heran, "Bukan aku yang bilang."

Keduanya menoleh bersamaan, dan yang mereka lihat adalah Zhuo Xiaoxuan yang tengah menatap Yin Xudong sambil mengerutkan kening.

<><><>

[1] Bisa berarti memori, mengenang, rindu, sering memikirkan, memperingati (hari kematian).

[2] 眼花: Terlalu terpesona sampai jadi pusing dan penglihatan kabur.

[3] Kebijakan yang digunakan saat menangani kriminal di China.

Notes: TMI~ Sistem ranking di China diupdate perhari, bukan persemester, jadi peringkat Dongzi dan He Yi bisa bertukar setiap hari.

Cuap-cuap snowlinxue: Berwajah dingin berhati malaikat ... Min Yoongi!!! Ahaha.