webnovel

Kejadian pada Malam Itu, Delapan Bulan Lalu….

Redakteur: Wave Literature

Setelah dihalangi oleh kedatangan neneknya, wajah pria itu masih tetap datar. Ia tidak terlihat mengeluarkan amarah dari wajahnya yang sedingin gunung es itu. Setelah beberapa saat, ia dengan berat mengatakan, "Kalau kamu mendobrak pintu lagi, siapa pun juga tidak bisa lagi menolongmu."

Selesai mengatakan itu, ia berbalik dengan tajam lalu pergi dan menghilang dalam gelapnya malam, meninggalkan Xu Qiaoqiao yang berantakan tertiup angin. 

Kebenciannya bukankah karena telah menciumnya? Tapi bagaimana bisa ia mengaitkannya dengan pintu yang rusak? Tapi apa maksudnya kata-katanya barusan, yang terjadi kali ini ia lupakan begitu saja?

*****

Yah, walau bagaimanapun, kondisi ini seketika membuat Xu Qiaoqiao merasa lega.

*****

Malam hari itu Xu Qiaoqiao tidak bisa tidur. Terutama karena hari ini terlalu banyak hal yang terjadi padanya, pikirannya sangat kacau. Ditambah lagi suasana kamar tamu keluarga Xu membuatnya merasa aneh dan tidak nyaman.

Ia berbaring di tempat tidur, memikirkan banyak hal, sebagian besar yang dipikirkannya adalah saat ia masih kecil dan bertemu dengan ibunya. Saat itu ada semacam perasaan kasih sayang antara ibu dan anak seperti ungkapan darah lebih kental daripada air. Meskipun waktu berlalu panjang, rasa itu tetap tidak akan bisa pudar.

Ibu adalah yang seorang wanita memberinya kehidupan. Dia adalah orang yang paling mencintainya di dunia yang tidak menginginkan apapun darinya, hanya ingin ia menjadi orang yang baik. 

Jadi, semenjak ia menemukannya, bagaimanapun juga dirinya akan merawatnya dengan baik. 

"Kau adalah mawarku, kau adalah bungaku….." Ujar Xu Qiaoqiao dimalam itu.

*****

Sinar matahari pagi sudah muncul, suara ponsel berdering keras di dalam ruangan itu.

Xu Qiaoqiao yang masih membenamkan kepalanya dalam selimut, menjulurkan tangannya dan mengambil ponsel kedalam selimutnya, ia berkata dengan lemah, "Halo…."

Suara kepala panti asuhan langsung membalas, "Qiaoqiao, Tiantian hari ini akan diadopsi, apakah kau bisa mengantarnya?"

Seketika selimut itu langsung diangkatnya, Xu Qiaoqiao langsung duduk dan rasa kantuknya hilang seketika.

Tiantian adalah temannya di panti asuhan, meskipun usianya baru dua belas tahun, tapi ia seperti memiliki ikatan khusus dengannya.

Namun jika Tiantian pergi, ia khawatir mereka tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk bertemu lagi dalam kehidupan ini.

Memikirkan hal ini, Xu Qiaoqiao menjawab dengan tegas, "Aku akan pergi sekarang."

Ia dengan cepat mencuci muka dan mulutnya, lalu ia langsung pergi naik taksi ke panti asuhan.

Baru saja ia memasuki gerbang panti asuhan, ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya, "Xu Qiaoqiao, ada apa kau datang ke sini?"

Ia memutar kepalanya dan melihat seorang gadis kurus berbaju krem berjalan mendekat. Xu Qiaoqiao menyipitkan matanya dan menatap dingin.

Gadis ini adalah teman yang sedari kecil tumbuh dan dibesarkan bersamanya di panti asuhan, namanya adalah Liang Mengxian

Dulu keduanya bagai saudara kandung, namun sekarang...

Xu Qiaoqiao tertawa dingin, ia menyalahkan dirinya yang tidak melihat Liang Mengxian!

Ia mengembalikan pandangannya, dan lewat dari sampingnya

Tidak semudah itu, Liang Mengxian meraih lengannya, "Malam itu, kau tidak tahu malu, kau telah membuat seluruh panti asuhan juga ikut menanggung malu! Kau masih berani kembali menampakkan wajahmu?"

Memikirkan kembali kejadian pada malam itu, saat delapan bulan yang lalu 

Xu Qiaoqiao hanya berkata, "Liang Mengxian, apa yang terjadi delapan bulan yang lalu, tidak ada seorang pun di sini yang mengetahuinya, tapi kau tahu betul! Di sini hanya ada kita berdua, mengapa kamu masih berpura-pura?"

Liang Mengxian menundukkan matanya, ia tidak menatapnya, tapi bibirnya itu menunjukan senyum yang aneh dan dengan bangga ia berkata, "Baiklah kalau kau memang mengetahui itu? Apakah kau punya bukti untuk menuduh aku? Hah, sekarang bahkan tidak ada satupun orang yang menyambutmu di panti asuhan ini!"

Ia mendongak dan berkata, "Karena semua orang tahu, dekat denganmu akan berakhir tidak baik."

Xu Qiaoqiao merasa jengkel dan mengepalkan tangannya.

Liang Mengxian tersenyum dingin, ia melihat tidak jauh dari lokasi mereka, ada beberapa anak yang sedang melihat ke arah mereka. 

Ia melambaikan tangan pada mereka, "Kak Qiaoqiao kalian telah datang, cepat sapa dia."

Setelah kata-kata itu terlontar, seketika mata anak-anak menjadi ketakutan, mereka berbalik dan berlari, "Jangan! Jangan main-main dengannya! !"