"O Gods of Games... tolong tawarkan bimbinganmu, bagaiman aku harus pergi?"
Leah bertanya dengan rendah hati dan dipenuhi dengan perasaan takwa, menekan pedangnya ke tanah dan berlutut dengan satu lutut.
Sebagi gantinya, Xi Wei dengan lembut mengusap kepalanya. Namanya kemudian muncul dengan segera, ditulis dengan kata – kata putih.
"Apa itu?" dia melihat kata – kata itu, kepalanya miring karena kebingungan.
"itu adalah tanga 'pemain', dan hanya orang – orang yang percaya padaku yang akan melihatnya,"
Xi Wei menjelaskan. "jangan merasa ragu ketika kamu menemukan orang lain yang memiliki tanda yang sama saat kamu berpergian, karean mereka adalah pemain dan orang – orang yang percaya padaku. Di sisi lain, siapa pun yang memiliki HP bars di atas kepalanya mereka adalah musuhmu."
"pemain.."
Meskipun tidak yakin apa itu HP bar, Leah memahami istilah 'pemain', dunia ini memiliki istilah pemain, yang menunjukkan mereka yang beramin gami – tidak ada tanda yang cocok untu orang yang bercaya pada dewa game.
Gadis itu mengangguk pada pemikiran itu.
"Aku telah memberimu berkah. Bisikanlah kata – kata pengharapan untuk menghidupkan berkah itu."
"Kata Pengharapan?" Leah memejamkan mata dengan bingung. Ketika dia ragu – ragu apakah dia harus mulai bermain, sebuah inspirasi muncul di benaknya seperti kilat, setelah itu sebuah perintah pendek dan sederhana terukir dalam – dalam di kepalnya.
Dia membuka matanya dan berseru penuh semangat pada Xi Wei, yang menarik kembali tentakelnya, "Ya Dewaku, aku mengerti sekarang!"
Kemudian, hampir secara naluriah , dia mulai mengucapkan mantra.
"O Master of Games, beri kami kehidupan baru."
Layar transparan muncul di hadapannya atas panggilannya.
[Ding!
Sistem Putri Perang diaktifkan]
"Baiklah. Sekarang, pergilah ke kota di luar Lembah Kematian Tragis. Di situlah orang – orang yang beriman padaku berkumpul – mereka akan menyambut mu dengan tangan terbuka," Xi Wei kemudian berkata sebelum Leah dapat melihat lebih jauh ke halaman sistmenya.
"Anak buahku..." Dia berbalik dengan cemas ke arah penjaga yang belum pulih.
"Iman mereka kepadaku belum berakar dan karenanya mereka belum bisa menapaku jalan suci dan mendapatkan restu ku," jawab Xi Wei. "Mereka akan bangun begitu kalian semua telah
meninggalkan Kerajaan Ilahi ini."
"Aku mengerti..." Leah menghela nafas lega meskipun dia juga merasa agak sedih.
"Ini akan menjadi akhri pertemuan pertama kita. Aku berharap kamu akan tumbuh semakin kuat di saat kita bertemu lagi.."
"Silahkan tunggu, wahai Dewa Permainan ku!" Leah kemudian bertanya dengan sungguh – sungguh pada sosok buram itu yang adalah Xi Wei. "Dunia sering mengatakan kepada ku bahwa kakeku adalah raja bodoh yang buta... tetapi bagaimana menurutmu?"
Xi Wei tetap diam selama beberapa waktu sementara pandangan buram di mata Leah perlahan – laha kehilangan warna.
Akhirnya, Xi Wei dengan sungguh – sungguh berkata, �� Dia adalah raja yang layak dihormati bahkan untuk ku."
Tidak akan ada Dewa Permainan jika bukan karena raja Yakran yang kesebelas, juga Xi Wei tidak akan pindah ke dunia ini. Itulah sebabnya Xi Wei pasti harus berterima kasih kepada raja sial itu dari sudut pandang tertentu.
"Terima kasih, pa Dewa Permainan!" dengan penegasan Xi Wei, tidak ada lagi keraguan di mata Leah. Dia membungkuk padanya.
Xi Wei diam saja. dia mengirimnya dan orang – orangnya pergi dengan gelombang tentakelnya, membelokkan mereka ke pinggiran negara lain yang ratusan mil jauhnya dari Lancaster.
Pada kenyataanya, dia tidak menarik mereka ke Kerajaan Ilahi – Nya. Sebagai gantinya, dia menciptakan sebuah dunia ilusi dan hanya menyelesaikannya dengan sederhana, setelah semua selesai, menarik sesuatu dari dunia fana kecuali untuk persembahan akan mengkonsumsi terlalu banyak energi ilahi, dan Xi Wei tidak punya niat untuk menghabiskna begitu banyak energi hanya bila hanya untuk beberapa orang.
"Oke, denga Leah, pencarian orang – orang yang beriman padanya seharusnya pada dasarnya sudah di bereskan."
Xi Wei dalam suasana hati yang baik sehingga ia memiliki waktu luang untuk berbalik dan memeriksa para pemuja itu di hutan.
Mereka telah berpisah menjadi beberapa kelompok untuk pencarian lebih luas di daerah hutan, tampaknya mereka belum menyerah. Namun masuk akal, karena mereka telah mengambil waktu yang lama untuk memasang perangkap mereka, hanya untuk mengetahui target mereka menghilang secara misterius sama seperti mereka yang hampir mendapatkannya. Bahkan bila Xi Wei di posisi merekea dia tidak akan meenrimanya dengan begitu saja.
Sebenarnya, bukan seolah – olah Xi Wei tidak bisa menyingkirkan mereka, sebenarnya tidak akan butuh banyak upaya untuk memusnahkan mereka bahkan jika ada lusinan dari mereka.
Namun, teleportasi Xi Wei dari party Leah ke tempat lain adalah rahmat ilahi yang biasa, sementara muncul langsung untuk membunuh para kultus adalah 'rahmat' yang pasti diperhatikan oleh para dewa lainnya. Lebih pentin lagi, Xi Wei telah memutuskan bahwa meskipun Rotten Bones yang dipuja oleh para kultus itu memand dewa jahat, pada dasarnya itu adalah cabang dari Dewa Tengkorak yang merupakan dewa tingkat dewa yang melayani Lord Hades. namun, meskipun Roten Bones adalah ketang goreng bagi Xi Wei, tapi kentang goreng itu milik orang yang belum bisa Xi Wei sentuh.
Bagaimanapun, kecuali para pemuja dewa ketang goreng ini naik ke titik bahwa mereka dapat menaklukkan seluruh kerajaan dan menetapkan iman mereka sebagai agama nasional semeentara memperluas wilayah untuk meningkatkan basis pengikut mereka, tapi itu tidak mungkin terjadi karena kulatias dan kuantitas dewa Rotten Bones terbatas oleh Lord Hades.
Dengan kata laiin, semut seperti itu dapat dibiarkan sendiri. Jika Xi Wei menkut – nakuti bahnya dengan menunjukan wajahnya, dia akan kesulitan mencari dewa kentang goreng yang lain.
Adapun para pemuja, mungkin ada orang – orang yang akan berpikir 'ada begitu banyak dewa besar di dunia �� mengapa tidak mengikuti mereka alih – alih mengikuti beberapa dewa jahat yang tidak berkualitas? Apakah pemuja itu gila?'
Ada satu ungkapan yang cocok dengan skenario itu : ikan besar di kolam kecil.
Dewa – dewa yang lebih besar memiliki lebih dari jutaan orang yang percaya padanya, dan itu akan membutuhkan upaya dan udaha hanya untuk menaikan derajat di pandangan gerejanya masing – masing. Di sisi lain, karena dewa – dewa jahat kecil yang tidak punya kualitas itu memiliki sedikit pengikut yang melayani mereka, itu sebabnya iman yang taat kepada mereka akan mendapatkan perhatian mereka, mendapatkan Rahmat Ilahi dan berkah di bawah periode yang sesingkat mungkin.
Berkat dari dewa jahat tentu akan jauh lebih lemah dari dewa yang lebih besar dan pasti akan menimbulkan efek samping pada ulama mereka sendiri, tetapi mereka adalah makhluk yang kuat dibandingkan dengan manusia atau ulama biasa. Setidaknya diperlukan seirang uskup untuk melawam seorang pemimpin kultus.
Bahkan dapat dikatakan bahwa iman kepada dewa – dewa jahat adalah jalan tercepat menuju kekuasaan. Itulah tepatnya mengapa golongan dewa jahat terus berkembang meskipun ada larangan berulang kali di seluruh dunia.
Apa pun itu, kemunculan orang – orang busuk ini telah memberi Xi Wei target baru yang dengannya dia bisa membuka misi untuk orang – orang beriman padanya.
Sebagai perbandingan, itu adalah upaya Leah untuk menghidupkan kembali suatu bangsa yang terbukti akan sulit. Bagaimana pun, itu melibatkan beberapa kerajaan tetangga yang kuat yang memiliki iman pada dewa perlindung menengah atau bahakan lebih tinggi. Xi Wei tidak punya kecenderungan untuk mencabut kumis harimau saat ini, dan hanya bisa menjadikannya sebagai misi utama.