webnovel

AKU DAN JODOH

Sifat asli memang tidak bisa di rubah namun hanya saja bisa di perbaiki. Humaira seirang gadis yang nakal dan badung ini sangat di harapkan orang tuanya masuk pesantren, agar ia dapat berubah menjadi lebih baik. Siapa sangka seorang Humaira yang tidak seperti wanita lain ini di sukai salah satu ustad di pesantren terserbut. Mau tahu ceritanya seperti apa? Yuk baca!!

mimasenja · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
1 Chs

PERINTAH ORANG TUA

Ujian nasional telah selesai. Saatnya  untuk membicarakan akan kemana aku selanjutnya..

  Pukul 08:00 selesainya sholat isya aku, abah, umi, dan kakak. Duduk bersama di meja makan sambil berbincang-bincang. Banyak sekali yg kami bicarakan di situ. Setiap hari kami selalu makan bersama di rumah.

"abah, nanti Humaira lanjut di sma negeri yah? "ucapku kepada abah selesai mengunyah makanan

" kamu nanti mau abah pesantrenin dek" jawab abah yang baru saja selesai makan itu.

"aku tidak mau  di pesantren abah. Kakak aja di negri masa aku gak? " ucapku kesal dengan wajah cemberut

Aku yang sedari tadi memakan makanan dengan lahap langsung aku berhentikan saja.

" untuk orang-orang seperti kamu itu cocok dek di pesantren " sambung kakakku yang masih mengunyah makananya

" maksud kakak apasih, orang aku biasa aja" ucapku kesal melihat sinis kakak ku.

"loh kamukan nakalnya MasyaAllah banget mai" ucap kakaku mempertegas alasannya itu

Suasana semakin membuatku kesal dengan ucapan abah dan kakaku

"pokoknya aku gak mau abahhh.. " ucapku mempertegas bahwasanya aku tidak mau.

" sudah-sudah. Kalo kamu nanti di negri gak di terima kamu harus pesantren. Sekarang lanjutin makannya. " ucap abah memedamkan suasana yang ada di meja makan itu.

Akhirnya abah membuat keputusan seperti itu. Aku harus belajar lebih keras lagi agar lolos nanti saat test. Mau gimana pun aku tidak ada niatan untuk ke pesantren.

Selesainya makan akupun langsung beranjak belajar. Semua yg ada di buku aku pelajari, aku gak bisa bayangin nanti kalo aku di pesantren.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10:30 mataku sudah terasa ngantuk sekali akhirnya aku membereskan buku yang telah aku pelajari dan di lanjut untuk tidur .

Hayya'alalfalaaahh...

( Suara adzan subuh berkumandang, terasa tubuhku seperti bergoyang-goyang )

"HUMAIRAAAAA... Astagfirullah mai bangun udah adzan itu" terdengar suara umiku.

"ngantuk umi" ucapku masih dalam keadaan tidur dan selimut menutupi badan.

"ayo bangun mai...!!" ucap umi menggoyang kan badanku.

Terdengar di luar abah sudah memanggil-manggil ku. Aku pun langsung beranjak bangun.

" iyah abahh, ini mai bangun" ucapku langsung bergegas ke kamar mandi. Dan umi pun ikut keluar dari kamarku.

*******

"mai, hari ini kamu masih berangkat sekolah? " tanya kak rizky yang super rajin dan pintar kesayangan abah umi yeahhh..

" masihlah,  kenapa emang?

Jawabku sambil memakai sepatu

"bohong kamu, pasti mau nokrong gak jelas sama temennya juga yang gak jelas " ucap kakaku yang sedang menonoton tv itu.

" apa urusannya, bye Assalamualaikum " ucapku langsung pamit dan pergi ke sekolah.

Aku pun pergi tanpa memikirkan perkataan kakakku yg bawel itu.

 

Aku pergi menggunakan sepeda motor yang di antar pak joni. Sekitar 20 menitan aku pun sampai di di sekolahku. Aku pun segera masuk ke kelas ku. Aku pun berjalan menyelusuri sekolahku.

Terlihat sepertinya kelasku sudah ramai. Terlihat juga sahabat-sahabatku sudah berada di kelas.

" humaira gaes"ucap amar kesemuanya.

Iyah itu temanku lebih tepatnya sahabatku.

"Hallo mar, tos dulu brother " ucapku menyambut amar dan lain nya.

Kita ber-lima ber kumpul di kelas  yang pada dasarnya tidak ada pelajaran apapun. Yeahhh...bebas maksudnya.

" eh abis lulus ini kalian mau pada kemana? " tanya dinda memulai topik pembicaraan.

" gue ke sman lah" ucap joy ke pedean

"sama gue jg" ucap dinda dan fani barengan.

"kalo lo mar" tanya fani kepadaku.

"sama gue ke sman, kalo lo mai?" tanya amar kepadaku.

Sontak aku pun diem karena bingung mau jawab apa.

"Pasti lo ke pesantren kan mai.."  tanya amar kepadaku

"Sembarangan lo pada yah kalo ngomong " jawabku sedikit kesal

" jangan bohong lo mai" tegas amar lagi.

" gue ke sman ko, tapi seandainya gue gak lolos baru gue pesantren" jawab humaira kepada amar dan lain nya.

Hahaha.. Semuanya pada menertawaiku. "eh lo diem yah gue pasti lolos kok" ucapku kesal kepada mereke.

"masa sihhh hahaha" ucap mereka bebarengan.

"udah-udah jangan pada ngeledek, mending kita ke kantin iya gak? "ucap fani mengajak semuanya.

" boleh juga" timpal dinda ke fani.

Kita ber lima pun ke kantin. Iya kita itu selalu ber lima loh.. Udah sohib banget pokoknya, terkenal badungnya dll. Kita pun pergi dan berjalan sambil bercanda ria.

"sedih loh tau-tau kita udah lulus ajah yah" ucap dinda

"iya yah kok rasanya cepet banget. " ucapku menimpali.

" lo ini pada gimana sih kok sedih kita ini mau lulus" ucap joy menimpali dengan gembira.

Mereka pun akhirnya sampai ke kantin dan langsung memesan makanan.

Mereka memesan makanan seperti biasanya. Lima menit kemudian makanan pun datang yang di anter langsung oleh bu inem.

"gue bakal kangen banget nih sama makanan ini" ucapku yang sambil menciumi bau makanannya.

" Iyalah, kan lo mau pesantren kan" celoteh joy ngeledek.

"apaan sih" ucapku kesal dengan muka sinis

"ada yang sensi nih hahah, yg mau masuk pesantren yuhuuu.. " ucap joy menjadi-jadi.

" apaaan sih lo joy" jawabku kesal kepada joy.

"Udah-udah mending kita makan kita kumpul-kumpul kan buat Perpisahan nanti" ucap fani meredekan.

Kita pun memakan makanan yang sudah di pesan. Makan sambil bercanda ria.

Tak terasa semua berlarut begitu saja. Humaira, fani, dinda, joy, dan amar akan berpisah. Dan hanya humaira yang bingung akan masuk kemana aku.