"Semangat kerjanya, Mas," ucap Intan penuh semangat empat lima kepada Panji yang terlihat berseri siap berangkat bekerja.
"Iya. Kamu juga semangat jaga anak kita." Panji mengelus pucuk kepala Intan dengan sayang, tidak lupa senyum manis terpatri di bibir masing-masing.
Intan mengangguk menampilkan seutas senyum manisnya kepada Panji yang sudah bersiap berangkat bekerja. Raut wajah bersemangat tidak lepas dari senyum manisnya terpancar jelas di wajah laki-laki beranak satu tersebut.
"Anak papah, jangan rewel di rumah ya." Panji mendekatkan wajahnya pada puteri tercintanya, yang memberi warna baru di kehidupannya. Tidak dipungkiri kehadiran Sabrina semakin melengkapi dunianya yang kini terasa bangga bisa dipanggil papa. Rasanya ia ingin berteriak kepada dunia, dia bangga menjadi seorang papa.
Cup
Panji mendaratkan kecupan sayangnya pada kening Sabrina. Dilihat lekat wajah sang anak sebelum berangkat bekerja untuk dijadikan semangat nantinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com