Semenjak kejadian acara peluk memeluk malam itu, Intan sudah berani mengekspresikan dirinya terutama keinginannya meski harus berdalih berdalih dengan alasan ngidam. Rasa malunya sudah hilang semenjak dimana dirinya memeluk Panji dengan keringat bercucuran itu.
"Panji, ini ice creamnya enak sekali. Kamu beli dimana?" Intan bertanya sambil menyuapkan ice cream dengan sendok kedalam mulutnya.
Ya hari ini tepat jam 1 siang, Panji pulang ke rumah untuk memenuhi permintaan Intan yang ingin makan ice cream. Ia membelikan ice cream yang diinginkan Intan itu walau harus berhenti menarik ojol sebentar. Ia hanya pulang ketika sudah larut malam, minimal jam 9 malam sudah ada di rumah. Terganggu, jelas apalagi tadi sedang ramai-ramainya banyak yang order tapi demi calon anaknya ia akan utamakan.
"Panji? Kamu dengar aku nggak?" Intan menoleh ke belakang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com